Budayakan vote sebelum membaca:)
Happy reading:)*****
"Tujuan lo kenalan sama gue?", Aileen melepas bola basketnya tepat sasaran. Masuk ke dalam ring.
"Gue mau lo jadi pacar pura-pura gue", titah Angkasa meskipun sedkit ragu.
Aileen diam sebentar. Lalu dia menatap Angkasa dengan tawa yang hampir saja meledak. Dan sekarang? Tentu saja sekarang dia sudah tertawa terbahak-bahak.
"Lo banyak yang suka, kenapa harus pura-pura?", biasanya hidup orang kaya yang bahkan terlihat sempurna itu justru penuh masalah.
"Gue ada masalah", Aileen tersenyum tipis. Benar kan?
"Kenapa harus gue? Kan yang suka sama lo banyak. Kalau gue sih nggak tertarik", terang Aileen seraya melempar bola basketnya lagi ke arah ring.
"Karena itu, Angkasa nyari orang yang nggak suka sama dia", Arsen angkat bicara saat Angkasa memilih untuk diam tidak menjawab.
Aileen mengangguk mengerti. Dia mengambil beberapa bola yang sudah dia lempar untuk dirapikan kembali. Dan berjalan menuju gudang meninggalkan kedua orang yang sebelumnya sedang mengajaknya bicara.
Aileen kembali lagi dari gudang menuju ke arah laki-laki yang masih berdiri di bawah ring seprrti orang yang kebingungan. Mungkin mereka sedang memikirkan beberapa taktik baru karena rencananya yang sebelumnya telah gagal dan itu karena ulah Aileen.
"Gue udah punya pacar", terangnya. Keempat mata langsung mengarah pada satu gadis dengan suara alto itu.
Mereka diam. Angkasa berpikir, jika dia tidak mau melukai seseorang yang dia sayang, bukan berarti dia harus melukai orang yang sama sekali tidak tahu tentang masalahnya.
"Oke, dari awal masalahnya. Lo suka sama orang, tapi lo jadian sama orang lain? Woww, orang kaya nggak bisa ditebak ternyata", bibir Angkasa sepertinya sudah siap untuk mengumpati gadis yang ada di depannya ini. Kalau tidak suka, setidaknya tidak perlu membuat orang kecewa.
"Kalau lo nggak mau juga nggak papa", Angkasa mulai terlihat sok acuh. Aileen justru tertawa saat itu juga.
Tak lama setelah itu datang seorang laki-laki tinggi dengan rambut yang tertata rapi dan tas yang digendong dengan satu lengan saja datang menghampiri mereka. Aroma maskulinnya bahkan sudah tercium berpuluh-puluh meter dari tempat dia berdiri.
"Itu pacar gue", Aileen menghampiri laki-laki itu lalu memeluknya. Angkasa dan Arsen saling menatap. Jadi, pacarnya Aileen itu Peter?
Aileen mengajak Peter menghampiri Angkasa dan Arsen yang masih mematung tak percaya. Angkasa kira, Peter suka Azzura. Benar-benar kesimpulan yang salah sebelum melihat kebenarannya.
"Kenapa?", Angkasa diam. Dia justru melirik ke arah Arsen memberi kode agar laki-laki itu yang menjawabnya. Namun, Arsen menggelengkan kepalanya tegas.
"Kita bicarain lagi nanti, gue ada janji sama orang", Angkasa buru-buru pergi sampai melupakan kelas berapakah Aileen itu?
Angkasa berlari tergopoh-gopoh menuju parkiran. Rupanya bel pulang sekolah sudah satu setengah jam yang lalu.
"Semoga masih ada", katanya berharap.

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Romance>> "Lo bertahan karena cinta, tapi kenapa lo nggak pergi saat lo benci?" ~Marcello Angkasa Raymond "Karena sebagian perasaan bisa aja berubah." ~Azzura Aldebaran "Tapi sebagiannya lagi nggak akan bisa berubah. Contohnya gue." "Kalau gitu nggak usah...