Budayakan vote sebelum membaca:)
Typo bertebarannn uwuww:".*****
Azzura dan Angkasa keluar dari bioskop lalu berjalan menuju mobil milik Angkasa yang sudah diparkirkan di dekat gerbang oleh tukang parkir.
"Makasih ya, gue pulang sendiri", Azzura tersenyum kecil lalu membuka ponselnya.
"Gue nggak suka duduk sendiri", ucap Angkasa membuat alasan.
"Gue masih nggak tau sama lo, Sa. Lo tau kita nggak bisa bareng, tapi lo selalu maksain keadaan. Lo pikir ini mudah?", Angkasa diam, dia memikirkan Ratu dan ayahnya yang akan marah jika dia membatalkan perjodohan ini.
Azzura lagi-lagi tersenyum. Dia merasa bersalah dengan ucapannya. Sepertinya dia sudah membuat Angkasa terbebani.
"Sorry, gue nggak bermaksud", Angkasa diam saja. Dia membuka mobilnya lalu menjalankan mobilnya pergi meninggalkan Azzura.
"Sa, lo itu kayak mimpi. Seindah apapun itu saat gue bangun, gue tau lo nggak akan pernah ada", Azzura membuka ponselnya dan memesan taxi online.
*****
Angkasa memarkirkan mobilnya di garasi lalu berlari masuk saat melihat satu mobil yang dia kenal berada di halaman rumahnya.
Tanpa mengetuk pintu, dia masuk ke dalam rumahnya. Disana berdiri Elsa, seakan-akan sedang menunggu kedatangannya. Kalau benar, memangnya kenapa harus ditunggu? Dia bukan mau kabur dari rumah kan?
"Angkasa", suara tinggi itu sangat Angkasa kenal. Benar saja firasatnya sangat buruk saat akan pulang menuju rumahnya.
"Maaf, Pa. Tapi Angkasa nggak suka Ratu", Angkasa menundukkan pandangannya dan melewati ayahnya begitu saja. Dia menaiki anak tangga sati demi satu sampai di kamarnya, dia mengunci pintunya rapat-rapat.
Ayahnya masih ada di depan. Dia terus mengetuk pintu kamarnya, tapi dia tidak pernah mengetuk pintu hati Angkasa. Senadainya ayahnya tau, itu semua pasti akan sia-sia saja. Tidak akan ada yang berubah.
"Sa!! Angkasa, gue mau ngomong sebentar", Elsa masih berdiri di depan pintu. Berharap saudaranya sepupunya itu akan membukakan pintu untuknya.
Angkasa masih tetap diam di tempar tidurnya. Dia meraih bantal guling yang ada di dekatnya lalu mengambil ponselnya yang berdering.
Arsen
Sebenarnya Angkasa berniat mengacuhkan semua panggilan, tetapi sepertinya berbeda untuk Arsen. Angkasa menekan tombol telepon berwarna hijau dan tersambung.
Arsen Elfreda
Gue nggak bermaksud ngganggu lo, Sa. Tapi ini penting banget. Lo harus tau
Langsung aja
Azzura lagi jalan sama Peter
Hmm
Kok gitu doang jawabannya?
Trus gue harus gimana?
Gimana, gimana? Ya lo keluar lah, samperin tuh si Peter ketek buluk
Gue nggak bisa keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa
Romance>> "Lo bertahan karena cinta, tapi kenapa lo nggak pergi saat lo benci?" ~Marcello Angkasa Raymond "Karena sebagian perasaan bisa aja berubah." ~Azzura Aldebaran "Tapi sebagiannya lagi nggak akan bisa berubah. Contohnya gue." "Kalau gitu nggak usah...