Akhirnya gue sama dia udah resmi jadian. Tiga kata yang dapat mewakilkan hari ini 'gue seneng banget'
💓❄
Meysa bingung. Ia tak tahu harus menjawab apa. Ia mengingat-ingat apa kata Gafa beberapa hari yang lalu.
Meysa kemudian mengambil bunga dari tangan Nathan dengan senyum simpulnya. Ia sudah menemukan jawaban yang tepat menurutnya.
Nathan menatap Meysa dengan tatapan penuh harap.
"Berdiri Nath," ucap Meysa.
Tanpa pikir panjang, Nathan langsung berdiri dari posisi awalnya.
Meysa memundurkan langkahnya satu langkah ke belakang. Sedikit memberi jarak antara dia dengan Nathan. Semua orang yang berada di tempat itu, hanya bisa diam dengan hati yang tak menentu. Mereka takut kalau jawaban Meysa tidak sesuai dengan naluri mereka.
Tanpa aba-aba, Meysa melempar sebuket bunga mawar itu tepat ke arah Nathan. Dengan sigap, Nathan langsung menangkap bunga mawar sebagai tanda cintanya itu.
"Ja...jadi... jawaban lo apa Mey?" tanya Nathan sedikit gugup.
Meysa hanya tersenyum simpul. Ia berjalan mendekat ke arah Nathan dan mengambil kembali sebuket bunga mawarnya itu.
"Tadi gue buangnya tepat ke hati lo. Setelah itu, gue ambil lagi. Dan, gue peluk," kata Meysa sambil memeluk sebuket bunga mawar itu.
"Te...terus Mey?" tanya Nathan lagi.
"Gue nggak akan pernah buang bunga ini," jawab Meysa.
"Mmm... maksudnya?" tanya Gafa sekali lagi.
"Hmmm... YES I WILL!" jawab Meysa sambil menekankan kalimat jawabannya.
Semua yang semula tegang, kini bersorak kegirangan. Begitu pun dengan Nathan yang tak kalah senangnya. Nathan memeluk Meysa erat, Meysa pun membalas pelukan lelaki yang sudah bernotaben sebagai pacarnya itu sejak beberapa detik yang lalu.
"Thanks, Mey," ucap Nathan.
"Hmmm,"
"WOY... SEMUAAA... KITA KE KANTIN... GUE YANG TRAKTIR!" teriak Nathan girang.
Sontak saja, semua yang ada di sana bersorak kegirangan dan segera menuju kantin.
❄
Sepulang sekolah, Nathan sudah menunggu Meysa di depan kelas pacar nya itu.
"Nathan," ucap Meysa.
"Mulai sekarang, aku sama kamu pulang bareng," balas Nathan.
"Ciehhh... pake aku-kamu an segala!" celoteh Niken.
"Biarin Ken... mereka kan lagi kasmaran. Hahaha!" sahut Aldi.
"Lagian lo mau-maunya sih Nath, jadian sama cewek nggak jelas kayak dia!" timpal Gafa.
Pletak.
Tangan mulus Meysa mendarat tepat di kepala Gafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATUM [Revisi]
Teen FictionKetika takdir mulai berbicara🍃 ❄ "Takdir dapat mengubah segalanya! Apakah segalanya dapat mengubah takdir?" ❄ "Gue mau lo tetap di sini. Jangan pergi. Karena gue benar-benar sayang sama lo," ❄ "Lo itu bukan teman gue. Bukan sahabat gue. Bukan pacar...