Ini baru hari pertama. Masih banyak hari lagi untuk perjanjian konyol itu. Sungguh aneh. Ya, gue yang aneh-_-
❄
Pagi harinya, Meysa sudah melihat Gafa yang tengah terduduk di atas motornya sambil memainkan Handphone yang baru dibelinya kemarin.
"Ngapain lo ke sini?!" tanya Meysa to the point.
"Eh... ngagetin aja lo pig!"
"Wah... nyolot ya lo!"
"Udah deh... mana Handphone lo?"
"Mau lo apain? Lo mau rusakin Handphone gue?"
"Nggak... mana Handphone lo sini!"
Dengan berat hati, Meysa menyerahkan handphonenya yang ia taruh di saku rok sekolahnya.
"Nih!" ucap Meysa.
Gafa segera mengotak-atik handphone Meysa.
"Nih handphone lo! Udah gue save tuh nomor telpon gue, sekaligus nomor WhatsApp gue,"
Setelah melihat nama kontak Gafa yang tertera di sana, Meysa menatapnya dengan ekspresi ingin muntah. Gafa menulis kontaknya dengan nama cowokganteng😎
"Jijik gue!" sarkas Meysa sambil mengganti nama kontak Gafa dengan nama cowoksongong💩
Meysa kemudian hendak menaiki motornya Gafa, tapi pertanyaan Gafa menghentikan gerakannya.
"Mau ngapain?!" tanya Gafa.
"Naik lah!"
"Kalau GE-ER tuh jangan dibiarin, giblig!. Gue di sini cuman mau tukeran nomor telpon. Lo berangkat sendiri. Byeeeeee" ujar Gafa sambil berlalu meninggalkan Meysa yang tengah memasang wajah garangnya.
"GAFA A*J**G! AWAS LO SONGONG! DASAR!" teriak Meysa.
Meysa akhirnya pergi ke halte bus. Di sana, Meysa melihat Niken yang tengah duduk menunggu bus.
"Woy Ken! Tumben lo nggak nebeng sama Aldi. Terus kenapa lo nggak ke rumah gue?" tanya Meysa yang sudah terduduk di samping Niken.
"Loh Mey! Aldi sekarang mau anterin Nyokapnya ke pasar, hehehe. Tadi gue tuh mau ke rumah lo, tapi gue liat Gafa. Sepertinya Gafa ke rumah lo? Gue kira Gafa mau jemput lo, jadi gue pergi aja langsung ke sini. Tapi tadi gue juga liat Gafa yang udah balik ke rumah lo. Kenapa lo nggak ikut?!"
"Tuh Gafa bego! Nggak izinin gue nebeng!"
"Hahaha... sabar Mey,"
❄
Sesampainya di sekolah tepatnya di kelas, pandangan Meysa bertemu dengan musuh besarnya itu.
"Pagi Liaaa!" sapa Gafa sok manis.
"Jangan sok manis lo j**g!" sarkas Meysa.
"Widih... babu gue kok galak banget sih!"
Meysa tak membalas ucapan Gafa. Lagipula tak ada gunanya juga. Pikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FATUM [Revisi]
Novela JuvenilKetika takdir mulai berbicara🍃 ❄ "Takdir dapat mengubah segalanya! Apakah segalanya dapat mengubah takdir?" ❄ "Gue mau lo tetap di sini. Jangan pergi. Karena gue benar-benar sayang sama lo," ❄ "Lo itu bukan teman gue. Bukan sahabat gue. Bukan pacar...