#28. ZIFA

204 8 0
                                    

I love you my little sister💞

"Abaaang!" ucap gadis itu antusias.

"Adeeek!" ucap Gafa tak kalah antusiasnya dengan gadis itu. Gafa menarik gadis itu ke dalam pelukannya.

"Kok lo nggak bilang sih kalau lo udah pulang?" tanya Gafa pada gadis itu masih dalam posisi berpelukan.

"Biar surprise Bang," jawab gadis itu sambil tersenyum lebar.

"Adek gue nih bisa aja!"

"Abang gue juga bisa aja!"

"Yaudah masuk yuk!" Gafa melepaskan pelukannya dan menuntun gadis itu untuk masuk ke dalam, tidak lupa dengan kopernya sekalian.

Gadis itu duduk di sofa ruang keluarga. Gadis itu mengambil remote dan menyalakan televisi. Gafa ikut duduk di samping gadis itu dan merangkulnya.

"Gue kangen bang," kata gadis itu yang tak lain adalah Zifany Althary Albian, adik kandung Gafa.

"Lebay!" balas Gafa sambil menyentil pelan kening adiknya.

"Hehehe... Bi Surni sama Pak Ujang udah nggak kerja di sini lagi ya Bang?"

"Iya,"

"Hmmm... terus lo makan apa?"

"Makan makanan lah!"

"Iya... gue tau. Lo kan nggak bisa masak,"

"Kata siapa? Gue bisa kok. Walaupun hanya mie instant. Hehehe,"

"Hah?! Jadi selama Bi Surni dan Pak Ujang berhenti kerja di sini, lo makan mie instant aja gitu?"

"Nggak gitu juga kali Fa, gue tuh makan nasi di resto atau nggak di kantin,"

"Tapi kan kalau mie instant keseringan nggak baik buat abang." Zifa memeluk Gafa erat.

Gafa membalas pelukan adiknya itu,

"Hmmm... oh iya, Ayah sama Bunda nggak ikut pulang?"

Zifa melerai pelukannya, ia menatap wajah lelaki yang sangat ia rindukan.

"Besok-besok nyusul. Masih banyak kerjaan. Hehehe,"

"Ooo gitu, lo bawa oleh-oleh nggak?"

"Nggak Bang. Soalnya belum sempet. Sebenarnya gue pulang bukan hari ini, tapi gue kangen banget sama lo. Jadinya gue pulang hari ini deh. Hehehe. Terus gue nggak sempet buat beli oleh-oleh,"

"Iya deh." Gafa memasang wajah masam yang dibuat-buat.

"Ih... Abang ngambek." Zifa mencubit gemas pipi Gafa dengan kedua tangannya.

"Lagian lo jauh-jauh dateng dari Jerman nggak beliin gue oleh-oleh!"

"Lain kali aja Bang,"

"Yaudah deh. Lo pasti belum makan kan?"

Zifa menggeleng pelan,

FATUM [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang