Dilema
Pagi yang begitu cerah kini tersa begitu dingin bagi Naruto. Kecan pertama pada hubungannya dengan orang yang dicintainya berakhir dengan perpisahan yang diakibatkan perbedaan persepsi. Sungguh ironis memang. Namun, apa boleh buat ia bukanlah seorang peramal yang bisa memprediksi bagaimana keadaan hubungan mereka.
Hari ini Naruto tengah bersiap-siap untuk berangkat menjalankan perintah dari jendralnya untuk pergi 'libur'an ke sebuah desa terpencil yang penuh dengan kelompok mafia dan yakuza kelas menengah hingga kelas atas. Dan selama 3 bulan pula ia harus meninggalkan keluarganya demi 'libur'an tersebut.
"Ne Naruto-nii katanya kau liburan tapi kenapa kau malah mengemas perlengkapan misi milikmu?" Tanya Naruko dengan penuh protesan.
Niat awalnya ia ingin menghabiskan waktu bersama sang kakak namun apa boleh buat kakak kesayangannya ini haruslah pergi untuk sementara waktu.
"Libur yang kumaksud tak seperti yang kau pikirkan Naruko jadi bersabarlah sampai niisan benar-benar libur ne" Naruko pun langsung cemberut mendengar hal tersebut.
Seusai mengemas pakaian Naruto yang dibantu oleh Naruko pun langsung turun ke lantai dasar untuk sarapan bersama.
Skip
" baik-baik disana Naruto jangan pulang dengan badan terluka ne" ucap Kushina
"Aku yakin 100% aku tak akan dengan luka sedikit pun kaasan"
"Tentu saja niisan kan cuman liburan"
"Sudah ku katakan itu bukan liburan seperti liburan yang kau pikirkan Ruko-chan"
"Lalu kalau bukan liburan apa lagi hm... pindah tugas?"
"Bisa dikatakan juga seperti itu tapi bisa juga bukan"
"Sudahlah kalian ini nah Naruto segeralah berangkat nanti kau terlambat" ucap Kushina melerai.
"Baiklah terima kasih atas hidangannya kalau begitu aku berangkat"
Seusai berpamitan Naruto pun kemudian pergi dengan diantar oleh supir pribadi keluarga Namikaze menuju batalion pasukan khusus tempat Naruto bertugas.
"Berapa lama kali ini Naruto-sama pergi?" Tanya sang supir
"Tidak lama hanya 3 bulan" jawab Naruto
"Wah itu lama sekali Naruto-sama" ucapnya kaget
"Itu bukan hal aneh bagiku 3 bulan lebih baik dari pada aku pergi bertahun-tahun bukan?"
"Anda benar juga Naruto-sama"
Skip
Sesampainya di batalion Naruto pun kemudian masuk setelah sebelumnya berterima kasih kepada sang supir. Kini jam masih menunjukuan pukul 07:00 pagi semetara Naruto dan rekannya akan berangkat sekita pukul 8:00 pagi nanti.
Sembari menggendong tas berisikan pakaian dan peralatan sehari-hari miliknya Naruto pun pergi menuju baraknya yang berada tak jauh dari gerbang masuk batalion. Mungkin sekitar 300 meter barak Naruto dan rekannya berada.
Langkah demi langkah Naruto pijakan di lantai beralaskan marmer tersebut. Sampai akhirnya Naruto sampai tepat didepan baraknya.
Ketika Naruto membuka pintu tersebut ruangan tersebut terlihat sepi.
"Mungkin masih di perjalanan. Hahh~ lebih baik aku latihan tembak saja dulu dari pada menunggu disini terlalu membosankan"
Diraihnya sepucuk kertas dan pena kemudian Naruto pun menulis sesuatu di kertas tersebut dan meletakannya tepat diatas tas ransel miliknya dan setelahnya Naruto pun pergi menuju lapangan tempat latihan menembak.
![](https://img.wattpad.com/cover/117400374-288-k176036.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Captain
AcakNaruhina Kisah cinta rumit antara seorang kapten dari salah satu kesatuan militer angkatan darat jepang dengan seorang dokter spesialis bedah. Seperti apa kisahnya? Silahkan kunjungi saja dan baca kisahnya.