Twenty Eight

3.2K 211 20
                                    

Hohohooo calon menantu

Sudah sekian lama Naruto tak menginjak tanah kota kelahirannya. Selama ini dirinya hanya terus Menerus berurusan dengan debu, peluru, senapan dan beberapa jenis hal lainnya yang berhubungan dengan segala hal bernama tugas militer.

Padahal Naruto kira minggu terakhir dirinya berada di markas Ame hanya akan diisi dengan berkas-berkas saja namun nyatanya permohonannya tentang lebih memilih perang dari pada kertas haruslah terwujud.

Selama seminggu tiada hari tanpa suara tembakan dan debu yang terus berterbangan mengotori seragam yang dikenakannya.

Dan hari ini Naruto bisa bebas dari semua hal berbau tugas dan lain sebagainya.

"Huh... sudah lama aku tak merasakan kebebasan ini" ucap Naruto

"Kau terlalu lebay kapten" seru Kiba

"Hehh mendokusai" gumam Shikamaru

"Cih pemalas" seru Kiba

"Sudahlah biarkan saja lagi pula sudah biasa bukan" ucap Naruto yang kemudian pergi meninggalkan Kiba dan shikamaru dibelakangnya

"Kapten jangan lupa nanti malam" teriak Kiba

"Hn aku akan datang nanti" sahut Naruto

Setelah kepergian Naruto, Kiba dan Shikamaru hanya saling terdiam.

"Ne Shikamaru apa kau juga merasakannya?" Tanya Kiba

"Apa" sahut Shikamara singkat

"Aura Naruto mulai kembali seperti dulu" jelas Kiba

"Itu bagus karna dengan begitu dia tak akan seperti mayat hidup lagi" seru Shikamaru

"Kau benar juga" ucap kiba setuju

"Hahh sudahlah sekarang aku ingin segera pulang. Hahh melelahkan sekali" gumam Shikamaru

"Hey jangan lupa nanti malam" ucap Kiba

"Iya dasar cerewet" sahut Shikamaru

*@*@*

Area parkir batalion pasukan khusus kini terparkir sebuah mobil Audy berwarna Hitam mengkilap. Seorang pria tengah berdiri disamping mobil tersebut menunggu seseorang yang sepertinya anggota dari pasukan khusus tersebut.

"Ehh Menma sedang apa kau disini?" Tanya Naruto ketika sampai di area parkiran.

"Memangnya salah jika aku yang menjemputmu?" Tanya balik orang itu a.k.a Menma

"Aneh saja kau yang arogan dan angkuh ini mau datang menjemputku" sahut Naruto

"Cihh" decak Menma kesal

"Sudah lebih baik kita pulang kau ini seharusnya istirahat bukannya keluyuran kesehatanmu itu harus dijaga dasar bocah" putus Naruto

"Aku bukan bocah" protes Menma

"Ya ya terserah kau saja, sana biar aku saja yang menyetir" ucap Naruto

Menma yang mendapat perintah sang kakak hanya menurut saja dan pindah ke kursi penumpang disamping supir.

Setelah Menma duduk dan mobil telah dinyalakan tak lama kemudian Naruto pun langsung tancap gas dan pergi menjauhi batalion.

"Tumben sekali kau datang apa kerjaanmu tak menumpuk?" Tanya Naruto

"Lumayan, lagi pula ini kan jam istirahat kantor dan kebetulan aku juga harus kembali kerumah, aku dengar dari kaasan bahwa kau pulang jadi aku memintanya untuk jangan mengirim supir" jelas Menma panjang lebar

My Boyfriend Is Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang