Awal hubungan
Pakistan. Sebuah negara di Asia Selatan. Negara yang memiliki garis pantai sepanjang 1046-kilometer (650 mil) dengan laut arab dan Teluk Oman di bagian selatan, berbatasan dengan negara Afganistan dan Iran di bagian barat. Tajikstan terletak sangat berdekatan dengan Pakistan. Pakistan terletak secara strategis di antara daerah-daerah penting. Dan kini Naruto dan kedua rekannya tengah dalam perjalanan menuju negara tersebut.
Kini Naruto dan kedua rekannya tengah sibuk di barak yang telah disediakan di batalion dekat perbatasan.
"Setelah ini kita akan briefing jadi ku tegaskan pada kalian untuk mempersiapkan pendengaran kalian dan kita akan menjalankan misi ini sesuai dengan komando. Kalian paham" tegas Naruto
Shikamaru dan kiba pun menjawabnya dengan tak kalah tegas. "Yes sir"
10 menit waktu yang digunakan mereka untuk membereskan barang bawaan mereka tak lama setelahnya salah seorang prajurit dari batalion tersebut datang dan memberi hormat kepada Naruto.
"Sir kolonel Edwerd ingin bertemu dengan anda" ucap sang prajurit
"Hn" gumam Naruto yang kemudian berdiri dan pergi mengikuti sang prajurit.Sesampainya di depan ruangan kolonel Naruto pun mengetuk pintu tersebut dan menunggu izin dari sang pemilik ruangan setelah pemilik ruangan memberikan izin Naruto pun langsung membuka pintu dan tak lupa menutupnya kembali. Dengan langkah tegap Naruto berjalan mendekati meja sang kolonel dan memberi hormat. Setelah hormat diterima Naruto pun menurunkan tangannya.
"Long time not see capten" sapa sang kolonel
"Ah yes colonel. How are you?" tanya Naruto kemudian
"I'm okey capten, and you?" sahut kolonel Edwerd
"I'm okey colonel" sang kolonel hanya menganggukkan ketika mendengar jawabannya
"Okey kapten aku memanggilmu kemari adalah untuk membicarakan tentang bagaimana situasi di sini dan aku harap kau bisa membantu prajurit kami disini sebagai anggota pasukan PBB." jelas kolonel Edwerd. Sementara Naruto fokus mendengarkan.
"kau tau 3 orang prajurit serta 4 orang warga sipil kami telah disandra oleh pemberontak diwilayah perbatasan dekat dengan teluk oman" Naruto hanya mengangguk sebagai tanda bahwa ia mengerti. "Kami sudah mengecek bagaimana keadaan disana dan keadaanya cukup bisa dikatakan lumayan berbahaya jadi bagaimana menurutmu kapten?"lanjut kolonel Edwerd
"Hn menurutku kita harus memulai penyergapan dengan kelompok kecil mungkin berkisar 6 orang dengan beranggotakan 2 orang penembak dan 2 orang sebagai tim penyergap dan terakhir 2 orang penjinak bom (apasih namanya lupa lagi aku males browsing) jaga-jaga wilayah terkontaminasi dengan ranjau atau semacamnya. Sementara tim lain akan bersiap untuk kemungkinan yang tak diinginkan seperti terjadinya penembakan." jelas Naruto panjang lebar
"Cara apa yang kau gunakan sehingga kau hanya memerlukan 6 orang untuk menyelamatkan sandra?"tanya kolonel Edwerd penuh tanya
"Negosiasi" jawa Naruto singkat
"Hn jelaskan lebih detil alasan apa yang melandasi rancangan rencana tersebut?" tanya kolonel Edwerd kembali
"Negosiasi ini dilakukan untuk menghindari jatuhnya korban sehingga dapat meminimalisir adanya korban yang terluka atau pun gugur dimedan perang. itulah tugas dari 2 orang penyergap sebagi orang yang melakukan Negosiasi akan tetapi bila sampai Negosiasi tersebut gagal maka 2 orang penembak jitu akan mengambil bagian untuk melumpuhkan musuh sementara 2 orang penjinak bom ditugaskan untuk membersihkan area dan memasang perangkap baru" tutut Naruto panjang lebar
"Berapa presentase dari kesuksesan rencana ini?"
"65% kolonel"
"Jadi begitu" sang kolonel pun hanya bertopang dagu (topang dagu apaan tuhh 😕) "baiklah kalau begitu kita gunakan rencana tersebut dan kita aka membicarakannya pada brefing nanti" lanjut kolonel Edwerd. Naruto hanya mengangguk sebagai jawabannya
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Captain
RandomNaruhina Kisah cinta rumit antara seorang kapten dari salah satu kesatuan militer angkatan darat jepang dengan seorang dokter spesialis bedah. Seperti apa kisahnya? Silahkan kunjungi saja dan baca kisahnya.