fifty-four

378 30 3
                                    

kebahagiaan

Sudah satu bulan sejak peristiwa pengeboman yang terjadi disalah satu gedung di pusat kota.

Kini semua sudah kembali normal seperti biasa.

Bicara tentang kasus satu bulan lalu mengenai kabar tentang pelaku dan korban dari hasil persidangan tentu saja pelaku dijatuhi hukuman mati. Dan mereka akan dieksekusi beberapa bulan setelah kasus tersebut terselesaikan.

Dan mengenai korban sangat disayangkan ternyata delapan orang dinyatakan meninggal karna luka tembak yang diterima nya. Sementara korban lain hanya mengalami syok dan dehidrasi ringan.

Hal yang lebih mengejutkan ternyata hal ini telah direncanakan oleh salah seorang pihak petinggi dikepemerintahan saat ini yang menginginkan jabatan lebih tinggi. Dan untungnya pihak petinggi itu kini sudah diamankan dan dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan. Sama persis dengan para pelaku pengeboman.

Oke lupakan tentang peristiwa kelam itu. Kini beralih kepada pasangan muda mudi yang kini tengah asik berkemah di tepi pantai.

Setelah berdiskusi panjang dan lebar akhirnya mereka memilih untuk berkemah sebelum acara pernikahan mereka digelar.

Ya kita tidak salah baca. Lebih tepatnya satu Minggu dari acara kemah mereka ini, mereka akan melakukan acara pernikahan yang dilakukan disalah satu hotel milik keluarga Hinata.

Dan mengapa ketika pernikahan tinggak didepan mata mereka berdua malah memilih untuk berlibur dengan cara berkemah seperti sekarang ini.

Tentang hal itu sudah mereka diskusikan bersama beberapa hari yang lalu. Jadi sekarang mereka hanya tinggal menunggu hari pernikahannya saja. Karena dari mulai baju, tempat, makanan dan beberapa hal lain sudah mereka selesaikan terlebih dahulu oleh mereka dan keluarga mereka.

Dan itu artinya sekarang ini mereka tinggal bersantai hingga hari acara pernikahan mereka.

Awalnya mereka ingin pergi ketempat hutan tempat berkemah mereka sebelumnya. Namun jalan satu-satunya menuju tempat tersebut sedang dalam masa perbaikan jadi dari pada mereka menunggu lama dan tentu saja mereka juga tak ingin mengambil resiko kecelakaan jadi mereka lebih memilih tempat lain yakni disinilah sekarang. Tepi pantai yang tak jauh dari pusat kota.

"aku tidak menyangga kita akan benar-benar menikah minggu depan" seru Naruto yang kini tengah bergelendotan manja kepada Hinata yang tengah sibuk bermain dengan ponsel pintar miliknya.

"kenapa kau berfikir seperti itu? memangnya kau ingin kita seperti apa jika kita tidak berakhir dengan menikah?" tanya Hinata dengan sedikit nada tidak suka dengan ucapan Naruto sebelumnya.

"Ya aku pikir aku hanya akan berakhir melajang saja. Tapi sepertinya kami-sama lebih senang melihatku menikahi seorang gadis cantik yang sayangnya sedikit galak ini" celetuk Naruto

"hmm begitukah?" sahut Hinata sekenanya

"Ya. ngomong-ngomong sedang apa? dari tadi hanya melihat ponselmu saja. Apakah ponselmu lebih menarik dari pada calon suamimu yang tampan ini?" tanya Naruto kepada Hinata.

"Aku sedang mencari tempat untuk kita bulan madu nanti" jawab Hinata sembari terus menggulir pilihan di layar ponsel miliknya

"Wow ternyata calon istriku ini sudah tak sabar ingin berbulan madu dengan calon suaminya ini ya"

"stt... aku sedang fokus" ucap Hinata

Naruto pun akhirnya memilih diam sembari memperhatikan gerak gerik dari pada calon isrtinya itu.

Lucu sekali ketika melihat raut wajah Hinata yang nampak serius mencari destinasi tempat yang dikiranya cocok untuk mereka berdua berbulan madu.

Naruto hanya bisa terkikik geli ketika melihat kerukan pada kening Hinata. Nampaknya Hinata memang serius dengan ucapakannya.

My Boyfriend Is Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang