Granat palsu
Tak terasa tinggal tiga hari lagi untuk Naruto melihat Hinata bersama rekan-rekan relawannya di markasnya ini. Tiga hari kedepan itu artinya dirinya harus pulang kemarkas pusat karna memang waktu untuk liburannya sudah hampir habis. Itu artinya Naruto harus kembali berpisah dengan gadis bermata bulan tersebut.
Pagi ini Naruto,Shikamaru dan Kiba sepeti biasa melakuka lari pagi dengan dipimpin oleh Sasuke. Sudah lebih dari 20 putaran mereka berlari mengelilingi markas dengan hanya bertelanjang dada, memperlihatkan roti robek mereka. Namun berbeda dengan Naruto yang memang jarang memperlihatkan bentuk tubuhnya dikala lari pagi. Naruto lebih suka dengan menggunakan kaos dalam berlengan pendek berwarna hitam polos tanpa corak maupun gambar.
"1...2...3...1...2..3..."
Dengan serempak mereka berlari sembari berhitung mengkompakan langkah kaki dengan sekali-kali bernyanyi yel-yel mereka.
50 putaran telah mereka selesaikan dan itu artinya lari pagi telah selesai dan kini giliran senam bersama. Matahari kian meninggi dan mereka pun megakhiri olahraga pagi mereka tepat pukul 9.
《《》》
Klinik darurat tempat Hinata bertugas kini tengah ramai oleh penduduk desa Ame. Banyak yang datar ke klinik untuk mendapatkan pengobatan dari para dokter relawan. Namun ada pula yang hanya mengecek kesehatan mereka saja.
Warga yang tinggal di desa Ame pun terlihat sangat antusias dengan Kinik yang dibangun. Meski di desa tersebut telah dibangun beberapa Klinik bahkan rumah sakit namun tak dapat dipungkiri memang bagi masyarakat kecil itu tetaplah sebuah kebohongan.
Uang mereka tidaklah cukup untuk berobat disana. Bila mereka pergi pun hanya sekedar memeliksakan saja tanpa tindakan lanjutan. Mereka lebih bergantung pada obat-obatan herbal dibandingkan dengan obat-obatan yang dianjurkan oleh doktet. Bukan tanpa alasan mereka lebih memilih obat herbal. Mereka mempunyai alasan ialah uang demi menebos obat yang sesuai dengan resep yang diberikan dokter. Bila hanya sekedar demam, Flu, masuk angin dan penyakit ringan lainnya mungkin mereka masihlah bisa untuk menebus obat tersebut. Akan tetapi lain halnya apabila penyakit yang diderita sangatlah parah. Bukan hanya obat saja yang mahal namun juga perawatan yang mereka jalani pun menambah beban.
Seusai memeriksa beberapa pasien Hinata pun memilih untuk berkeliling markas sendirian. Sebenarnya Hinata ingin ketempat itu kembali setelah tanpa seganja Hinata temukan ketika sedang mencari rekannya. Namun buka rekannya yang Hinata temukan tapi Hinata malah menemukan sebuah padang rumput luas di belakang markas. Oleh karna itu Hinata ingin sedikit menjernihkan matanya dengan bersantai di padang rumput tersebut.
《《》》
Sesampainya dipadang rumput Hinata melihat ada beberapa anak kecil tengah asik berlarian kesana kemari bersama teman-temannya. Namun aja juga yang hanya duduk sembari merangkai sesuatu.
Didekatinya anak yang tengah merangkai bunga tersebut. Dan dapat Hinata lihat anak-anak tersebut terlihat ketakutan entah karena apa.
"Ano aku bukan orang jahat" ucap Hinata
Anak-anak itu pun tetap menjauhi Hinata dan bergerak mundur.
"Kaian tak usah takut dengan neesan ini" ucap seseorang dari arah belakang Hinata.
Karna Hinata dilanda rasa penasaran, Hinata pun menengok kebelakang demi melihat siapakan orang itu.
"Kapten Naruto" teriak anak-anak kehirangan dan langsung berlari memeluk Naruto
"Ohh hei masih main disini?" Tanya Naruto sembari mengusap puncak kepala salah seorang anak.
"Nee... tadinya kami mau mencari kapten tapi katanya kapten Naruto sedang sibuk jadi kami memilih main disini" ujar salah seorang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Captain
De TodoNaruhina Kisah cinta rumit antara seorang kapten dari salah satu kesatuan militer angkatan darat jepang dengan seorang dokter spesialis bedah. Seperti apa kisahnya? Silahkan kunjungi saja dan baca kisahnya.