Thirty Three

3K 203 28
                                    

Misi mendadak

Entah kenapa Naruto selalu merasa tak enak perasaan bila Kakak perempuan ataupun adik perempuannya bahkan ibunya mengajak berpergian keluar rumah, pasti dan selalu dijadikan asisten mereka pada akhirnya.

Asisten untuk apa? Tentu saja untuk angkut barang belanjaan mereka.

Dan hari ini beruntung hanya kakak perempuan dan adik perempuannya. Sang ibu lebih memilih bersantai dirumah sembari menikmati secangkir teh kesukaanya.

Naruto tak berani membayangkan bila ketiga wanita tercintanya itu pergi bersama sementara dirinya hanya sendiri.

Lalu dimana kedua saudaranya yang lain?

Menma tentu saja tidak mungkin karna ia tidak boleh terlalu kelelahan karena penyakitnya. Dan oh Naruto baru mendapat kabar gembira perihal adik laki-lakinya ini. Naruto dengar bahwa beberapa hari lagi adiknya akan mendapatkan jantung baru. Oleh karena itu sudah dua minggu ini adiknya selalu pulang lebih awal dari kantornya. Ya meski sebenarnya adiknya itu haruslah berdiam diri dirumah ketimbang keluyuran. Ya tak bisa disebut keluyuran juga, tapi ya sebaiknya adiknya itu beristirahat demi menjaga kondisi tubuhnya untuk operasi nanti. Tapi sayangnya dia tak mau mendengarnya. Terserahlah.

Dan untuk kakak pertamanya tentu saja sibuk sebagai wakil ayahnya diperusahaan.

Ya beginilah bila Naruto sedang ada dirumah dan kebetulan pula wanita-wanita itu juga ada dirumah, pasti ujung-ujungnya memintanya ikut shopping.

Dan malangnya Naruto yang selalu tak bisa menolak. Apalah daya Naruto terlalu takut menolak ajakan (paksaan) mereka.

Apa hal yang membuat kapten yang sangar di medan perang ini takut dengan mahluk tuhan yang paling mulia ini? Tentu saja karna Naruto sangat menjunjung tinggi harkat dan martabat seorang wanita yang harus diperlakukan lembut selembut awan siangkasa sana. Dan bukan karena itu saja, tapi juga karena ada sedikit ancaman tentang makanan kesukaannya. Sekali membantah hilanglah sudah ramen kesayangannya yang ia sembunyikan didapur sana. Miris memang.

Tapi ada untungnya pula. Karna dengan begini Naruto bisa melindungi mereka para wanita tersayangnya dari jarak dekat.

*@*@*

Entah sudah berapa lama mereka berada didalam mall terbesar dikotanya ini. Mungkin bila diingat-ingat mungkin sekitar 5 jam mereka berada disana.

Dan entah sudah berapa jinjingan yang Naruto bawa ditangannya. Meski beratnya tak seberapa tapi jenuhnya itu yang membuatnya lelah batin.

'Mau berapa lama lagi kalian menyiksaku?' Batin Naruto penuh tanya.

Kali ini mereka sedang berada di salah satu tempat dimana biasanya pada manusia berjenis wanita ini berkumpul. Dimana lagi selain tempat kosmetik.

Oh astaga Naruto rasa-rasanya ingin pergi saja ke luar negri untuk misi dadakan dari pada harus begini.

Masalahnya bukan karena kakak dan adik perempuannya ini rewel atau apa, tapi karena tatapan para gadis dan ibu-ibu yang juga berada ditempat ini menatapnya seolah-olah ia adalah hidangan yang menggoda untuk disantap.

Untung saja kekasihnya tak ikut kalau ikut Naruto tak tau apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Karin-nee, Ruko aku tunggu kalian di food court saja ya" ucap Naruto meminta dengan nada memelas.

"Tidak Naru, tunggu sebentar. kami sebentar lagi selesai" tolak Karin enteng

"Iya memangnya Naru-niichan lapar ya? Kalau begitu setelah ini kita ke food court ya" ajak Naruko penuh semangat

My Boyfriend Is Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang