Bersama kakak pertama
Tak seperti biasanya Naruto mendapatkan tugas sebagai penjaga keamanan. Hari ini Naruto beserta tim diwajibkan menggunakan pakaian formal seperti jas hitam, celana hitam, dasi hitam dan kemeja putih.
"Sudah lama aku tak mendapatkan tugas seperti ini" ucap Naruto sembari membetulkan letak dasinya.
"Ya, mungkin selama kita menjadi anggota militer baru sekitar 5 kali kita mendapatkan tugas seperti ini" sahut Kiba setuju.
"Begini lebih baik, karena tak perlu repot-repot bawa barang berat sebab itu semua benar-benar membosankan" keluh Shikamaru.
"Memangnya hal apa yang tak membosankan dan merepotkan bagimu Shikamaru, bukankah hampir semua hal yang kau lakukan itu selalu kau anggap seperti itu?" Tanya Kiba
Shikamaru hanya mendengus sebagai jawabannya. Gelak tawa pun terdengar ditempat tersebut.
"Mau sampai kapan kalian berada disini?"
Mendengar ada seseorang yang menegur mereka spontan ketiga tentara tersebut berbalik dan memberi hormat.
"Hormat mayor Sasuke" orang yang diberi hormat hanya mengangguk menerima.
"Ano kenapa kau bisa ada disini?" Tanya Naruto penasaran.
"Aku wakil komandan dalam tugas ini" jawab Sasuke.
"Lalu siapa komandan tugas ini?" Tanya Shikamaru
"Kolonel Itachi" jawab Sasuke singkat
"Hn"
*@*@*
Atap rumah sakit kini sudah menjadi tempat favorit bagi Hinata dalam menghabiskan waktu istirahatnya.
Disana dirinya bisa dengan lega menghirup udara segar, merilekskan tubuh serta pikiran dari rasa penatnya.
Diotak atiknya ponsel pintar yang kini berada digenggamannya, mengirim sebuah pesan singkat kepada seseorang yang jauh disana.
Namun setelah beberapa saat balasan tak kunjung datang.
"Apa dia masih sibuk?" Gumam Hinata sembari terus memperhatikan ponsel miliknya.
Merasa bahwa tak akan ada balasan hingga beberapa waktu Hinata pun kembali menyimpan ponsel pintarnya kedalam kantong jas putih miliknya.
Seusai mengantongi ponselnya Hinata pun beralih pada kalung dilehernya yang beberapa hari yang lalu kekasih pirangnya pasangkan padanya.
Sebuah kalung dengan liontin berbentuk bulan sabit berwarna ungu pucat mirip dengan warna matanya.
Ketika itu Hinata ingat begitu romantisnya Naruto sang kekasih yang memasangkan kalung tersebut dilehernya.
Seusai memasangkan kalung tersebut pria yang berpropesi sebagai tentara itu dengan tulus mengatakan bahwa dirinya begitu cantik.
"Kau sangat cantik Hime, kau membuatku semakin jatuh cinta saja"
Spontan hal tersebut membuat wajah Hinata merah padam ketika mendengar rayuan maut sang kekasih.
Mengingat hal tersebut entah mengapa membuat Hinata tersenyum-senyum sendiri.
Asik memperhatikan liontin kalung tanpa sadar ponsel Hinata yang sudah bergetar entah sedari kapan.
Merasa terusik Hinata kemudian merogoh sakunya dan melihat ponsel miliknya. 3 pesan masuk dengan id yang sama tertera dilayar ponsel tersebut.
Naruto
Hari ini aku pulang cepat
Pulang ingin ku jemput?
Malam nanti kita makan malam bersama ya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Captain
RandomNaruhina Kisah cinta rumit antara seorang kapten dari salah satu kesatuan militer angkatan darat jepang dengan seorang dokter spesialis bedah. Seperti apa kisahnya? Silahkan kunjungi saja dan baca kisahnya.