Fourty Nine

688 76 4
                                    

Apa pun untuk calon istriku

Hinata mengendari mobilnya dengan kecepatan sedang. Meskipun ia sedang khawatir engan seseorang tapi Hinata tak bisa bertidak seenaknya saja ketika ia sedang berada di jalan raya seperti sekarang ini. Ingat jalan raya itu milik bersama bukan milik nenek moyangmu seorang. Maaf hanya bercanda.

Hinata hana tak ingin menempatkan dirinya dalam bahaya jadi ia lebih memilih bersikap tenang dari pada ia terburu-buru dan malah melukai dirinya sendiri. Apalagi jika bukan hanya dirinya saja yang terluka, bagaimana jika oang lain pun ikut terluka karena dirinya. tidak lucu bukan.

Hanya karena mengkhwatirkan satu orang saja kau bisa sampai membuat orang lain ikut khawatir karena tindakan yang berbahaya seperti itu.

***
Hinata sudah sampai ditempat dimana orang yang dicarinya berada. Dimana itu adalah sebuah kedai sederhana dipinggir jalan yang ramai orang berlalu lalang.

Dari luar saja Hinata melihat bahwa kedai itu sangat ramai pengunjung. berarti kedai itu memiliki banyak pelanggan tetap sampai-sampai biasa ramai seperti itu.

Dengan perlahan dan hati-hati Hinata memarkirkan mobilnya tepat disebelah mobil yang sangat Hinata kenali yakn mobil milik tunanggannya a.k.a Naruto.

Hinata pun keluar dari mobilnya dan mulai melangkah masuk kedalam kedai itu. Hal pertama yang Hinata lihat ketika Hinata memasuki kedai itu adalah keramaian orang-orang yang tengah mengantri disebuah kasir didepan sana.

Ya mungkin karna ini masih pagi jadi pasti banyak orang yang tengah mencari sarapan pagi. Jadi tidak salah kedai ini begitu ramai pengunjung.

Ketika Hinata tengah sibuk mencari keberadaan naruto tiba-tiba seseorang berteriak dan melambaikan tangannya kepada Hinata. Dan orang yang berteriak dan melambaikan tangan kepadanya adalah sa;ah satu rekan Naruto di militer. Ia adalah Kiba.

Hinata pun menghampiri lelaki bertato segitiga terbalik itu. Dapat Hinata lihat tidak hanya Kiba saja yang ada di meja tersebut. Tapi ada juga rekannya yang lain yakni Shikamaru dan juga jelas orang yang dicarinya. Siapa lagi jika bukan rambut kuning a.k.a Naruto.

Ketika Hinata sampai di meja tersebut entah harus bilang apa Hinata ketika melihat meja itu begitu penuh dengan botol-botol kosong arak. Yang jelas Hinata tebak bahwa ketika orang yang ada dihadapannya ini pasti sudah meminum semua arak itu bersama-sama.

Dan yang lebih parahnya lagi adalah keadaan Naruto yang bisa dikatakan cukup berantakan. rambut kuningnya yang mulai memanjang itu kini terlihat begitu kusut. belum lagi bau alkohol yang begitu menyengat hidung.

Padahal Hinata masih ingat bahwa kemarin malam ia sudah mengatakan kepadanya untuk tidak minum minuman itu. Tapi sepertinya ia tak mendengarkannya.

Ketika Hinata tengah sibuk meneliti keadaan Naruto beserta kedua temannya Naruto tiba-tiba bangun. Dan hal yang pertama Hinata dengar ketika Naruto bangun ialah ocehan tak jelasnya itu. mungkin karena efek dari minuman itu sendiri.

"wah ada gadis cantik. Sedang apa kau disini?" tanya Naruto dengan setengah sadarnya itu.

Hinata hanya diam memperhatikan kelakuan tunangannya itu. Tak ada niatan untuk menjawabnya.

"gadis cantik yang kau maksud itu tunanganmu kapten" seru Kiba

"hah... tunanganku. Benarkah? wah, Hei Shikamaru kau dengar itu. Gadis cantik ini tunanganku hahaha" oceh Naruto.

"hmm.."

Hinata hanya bisa menghela nafas saja ketika mendengar ocehan tidak jelas dari tunangannya itu.

***
Entah bagaimana caranya Naruto bisa sampai dirumah dengan keadaan selamat. Yang Naruto ingat hanyalah ketika saat itu ia tengah bersenang-senang bersama dengan rekan-rekannya. Dan sampai pada akhirnya Naruto ingat ia sedikit minum-minum bersama dengan kiba dan juga Shikamaru. Dan setelah itu Naruto tak ingat apa saja yang ia lakukan.

My Boyfriend Is Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang