Chapter 9

1.1K 183 20
                                    

Kamis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kamis

Hari dimana kebanyakan orang-orang tidak terlalu mengeluhkan hari ini sebagaimana mereka mengeluhkan hari Senin yang mereka anggap sebagai Mon(ster)day. Tapi, sepertinya perempuan ini lebih membenci hari Kamis ketimbang hari Senin.

BRUK

Summer menenggelamkan kepalanya diantara kedua tangannya yang sudah ia lipat diatas meja kantin berselimutkan taplak meja hitam yang membuat noda-noda makanan menjadi samar terlihat.

"Kenapa dah ni bocah?" tanya seorang laki-laki yang sekarang sedang asik mengunyah batagornya sambil menatap seorang perempuan di depannya dengan tatapan aneh campur bingung.

"Capeeeeekkk." Rengek Summer dengan nada memelas yang terdengar menyedihkan. Summer berani bersumpah jika dia akan mencanangkan Hari Tercapek Sedunia sebagai hari Kamis. Karena setelah ia menjabat sebagai sekretaris sementara Tuan Colbey, hari Kamis selalu menjadi hari terberatnya selama seminggu ia bekerja.

"Uuuh, thayang aku, kasian banget sih mbak sekretaris kita," ucap perempuan yang duduk di sebelah Summer sambil mengelus rambut Summer pelan.

"Gue nggak habis pikir, kenapa banyak banget yang nawarin diri buat jadi sekretaris Tuan Colbey," kata Summer yang masih menyembunyikan wajahnya di atas meja.

Terdengar tawa kecil dari kedua temannya yang sekarang sedang menatapnya iba sekaligus lucu. "Ya karena dia itu Juanico Colbey. Gila gak sih, siapa yang gak mau jadi sekretarisnya manusia terganteng sekantor?" Ucap Mina menanggapi dengan santai sambil meminum teh botol milik Dito tanpa rasa berdosa, walapun setelah itu ia mendapat tatapan tajam yang mematikan dari Dito.

Summer yang mendengar itu langsung mengangkat kepalanya hanya untuk menampilkan ekspresi sinis ke arah Mina. "Cih, terganteng apanya, manusia paling perfeksionis sekantor, itu yang bener!"Ralat Summer dengan menggebu-gebu.

"Ya lo semua tau kan kalo dia itu perfeksionis? Tapi asal kalian tau, kenyataannya lebih dari itu,"

"Kalo ada istilah yang lebih dari perfeksionis, itu baru sebutan yang cocok buat Tuan Colbey," lanjut Summer sambil memanyunkan sedikit bibirnya beberapa centi.

Dito, lelaki yang sedari tadi sibuk memakan batagor sambil mendengarkan keluhan Summer, kini menatap perempuan itu dengan tatapan prihatin. "Secapek itu ya meeting sama bos?" tanya lelaki itu.

Summer mengangguk pelan, menjawab pertanyaan Dito. "Dulu, gue pikir meeting itu suatu hal yang keren, tapi sekarang udah eneg gue sama yang namanya meeting."

Ya, dulu kegiatan yang paling Summer sukai adalah meeting atau rapat. Bahkan dari jaman SMA sampai kerja, hal yang menjadi favorit Summer adalah meeting. Karena menurutnya, suasana setelah keluar ruang meeting  itu seperti, keren, berwibawa, seakan dia seperti orang paling penting yang harus membanggakan negara Indonesia.

SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang