Cuaca pagi pada saat itu terlihat cukup cerah dengan kondisi di bandar udara Soekarno-Hatta yang terlihat begitu ramai. Banyak orang yang berlalulalang disana, baik yang baru sampai Jakarta maupun yang akan berangkat ke tujuan mereka masing-masing. Sama seperti Zakky contohnya, ia yang seharusnya segera bersiap-siap karena keberangkatannya ke Korea Selatan kurang tiga puluh menit lagi, malah sedang asik memandang wajah cantik kekasihnya yang sedang sibuk menelepon entah siapa.
"Oke...baik... siap Pak... iya sama-sama." Zakky melihat Summer dengan memangku dagu menggunakan tangan kirinya, sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk terus mengelus pelan tangan kiri Summer.
Summer mematikan ponselnya setelah tadi ia harus mengurus beberapa pekerjaannya sebentar karena ada file yang harus di kirim ke atasannya. Arah pandang mata Summer kini tertuju pada tangan kirinya yang sedang dielus lembut oleh kekasihnya.
"Zack, kamu mau sampe kapan disini, sana check in dulu," ucap Summer yang kini menggenggam tangan Zakky.
"Kamu sibuk banget sih, akunya dicuekin," gerutu Zakky. Summer menghela napas pelan menyesal, tidak seharusnya ia membawa masalah pekerjaan saat sedang bersama Zakky, tapi mau bagaimana lagi, ia harus mengirimkan file penting ke atasannya karena jika tidak, ia bisa benar-benar terkena masalah besar.
"Maaf," sesal Summer yang kini menangkup tangan kanan Zakky dengan kedua tangannya.
"Hmm, gak apa-apa, aku ngerti," ucap Zakky sambil tersenyum agar kekasihnya tidak merasa bersalah.
"Tuan, sudah saatnya check in," ucap seorang perempuan menginterupsi pembicaraan antara Zakky dan Summer.
"Hmm, okay Nim, tunggu dua menit," jawab Zakky dan menyuruh untuk Nima pergi lebih dulu.
Summer pun berdiri dari tempatnya duduk agar Zakky juga ikut berdiri dan bersiap. Jika bukan dia yang memulai, Zakky sepertinya tidak akan mau pergi dari tempat itu.
"Sini," pinta Zakky sambil merentangkan kedua tangannya. Summer pun yang paham dengan maksud Zakky langsung menghambur ke pelukan Zakky yang selalu terasa hangat dan ia sangat menyukai aroma maskulin yang menyeruak dari tubuh Zakky. Beruntung cafe itu tidak terlalu banyak orang, jadi tidak terlalu banyak yang menonton adegan romantis antara Zakky dan Summer itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER
Romance[COMPLETED] Ketika kau takut untuk kembali mencoba membuka hati setelah pernah merasakan sakit yang begitu dalam. Ketika kau takut untuk kembali menjalin hubungan. Ketika kau takut untuk jatuh cinta. Ketika kau bahkan seakan sudah menyerah akannya. ...