Chapter 12

953 165 41
                                    

Perempuan itu berjalan mondar-mandir dibalik pintu besi berwarna abu-abu yang kebanyakan karyawan Plavi Kit menyebutnya sebagai Pintu Kesakitan. Iya, pintu yang biasa mereka gunakan jika lift sedang dalam masa perbaikan dan membuat mereka harus berjalan menggunakan tangga darurat menuju lantai ke ruang tempat mereka bekerja.

 Iya, pintu yang biasa mereka gunakan jika lift sedang dalam masa perbaikan dan membuat mereka harus berjalan menggunakan tangga darurat menuju lantai ke ruang tempat mereka bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aneh. Itu adalah hal pertama yang muncul dibenak seorang Summer Darrin Aninditha. Pasalnya, dalam waktu beberapa tahun belakangan ini, dia tidak pernah sepeduli ini kepada seorang laki-laki. Baiklah ralat, dia peduli ke semua temannya, tetapi saat temannya -terutama teman laki-lakinya sakit, ia hanya akan sebatas memberinya pesan singkat melalui WhatsApp untuk menyemangati temannya agar bisa cepat  sembuh dan kembali beraktivitas.

Tidak seperti yang ia lakukan sekarang, membawa lima sachet ginseng merah korea cair yang ia beli dari Bayu, teman sedivisinya yang baru saja pulang dari Korea seharga lima belas ribu rupiah per sachetnya hanya untuk ia berikan kepada seorang laki-laki yang ia minta untuk menemuinya sekarang di tangga darurat. Dan anehnya lagi, Summer merasa jantungnya berdetak tak sesuai tempo yang seharusnya sedari tadi. Summer bahkan bingung dengan dirinya sendiri, kenapa ia bisa melakukan sampai sejauh ini.

KRIEETT

Summer menoleh ke arah suara pintu besi berkarat yang terbuka pelan. Dilihatnya seorang laki-laki berjas biru tua yang sedikit mengintip dibalik pintu besi itu dengan tatapan bingung mencari keberadaan Summer. Dan tanpa perlu menunggu lama, perempuan itu langsung menarik pelan tangan kanan lelaki itu untuk masuk ke dalam tangga darurat.

 Dan tanpa perlu menunggu lama, perempuan itu langsung menarik pelan tangan kanan lelaki itu untuk masuk ke dalam tangga darurat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa sih?" Tanya lelaki itu bingung ketika Summer langsung menutup pintu besi itu pelan.

"Nanti ada yang lihat," kata Summer setelah menutup pintu itu rapat.

"Orang di luar sepi, lagian lo juga ngapain ngajakin ketemuan di tempat kayak gini," ucap Zakky dengan nada yang dibuat seperti menggerutu.

"Ya biar gak dilihat orang lain,"

"Emang kenapa kalo orang lain lihat?"

"Pada gosip, males gue. Apalagi waktu kemaren lo nungguin gue dan kita pulang bareng, beeuh pusing pala gue nanggepin tuh para admin lambe turah," ucap Summer panjang lebar dengan bibir yang ia majukan beberapa centi kedepan. Membuatnya semakin terlihat menggemaskan di mata Zakky.

SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang