"Polisi membuka lagi kasus kematian Om Rafa."
Suara berat Ken terdengar berdengung di telinga Zakky ketika nama ayahnya disebutkan oleh lelaki itu
"Mendingan sekarang lo ke kantor gue. Gue jelasin semuanya."
Kalimat itu sukses membuat Zakky langsung berlari ke arah ruang makan yang disambut dengan tatapan bingung dari keluarga kecil itu.
"Kenapa Zack?" Tanya Summer yang bingung dengan gelagat Zakky yang terlihat sedikit panik.
"Emm, itu ada kerjaan, ada berkas yang harus ditandatangani sekarang dan gak bisa ditunda," jawab Zakky bohong. Ia sengaja berbohong karena lelaki itu tak ingin Summer tahu tentang kejadian mendiang ayahnya. Paling tidak untuk sementara ini, ia akan menyembunyikan cerita itu dari Summer.
Summer beserta kedua orang tuanya memperlihatkan ekspresi sedih yang membuat Zakky merasa tidak enak untuk pergi dari nuansa hangat keluarga itu yang baru saja tercipta. Tapi, mau bagaimana lagi, ia harus segera tahu berita terbaru tentang kematian ayahnya.
"Yah, padahal papah mau bikinin aglio e olio," ucap Summer dengan nada kecewa.
Zakky tersenyum tipis melihat ekspresi Summer yang seperti anak kecil yang sedang marah karena ayahnya harus pergi ke kantor.
"Kapan-kapan deh kesini lagi," ucap Zakky sambil berjalan ke arah Tuan Haris dan Nyonya Weny.
Zakky lalu menyalami kedua orang tua Summer dengan sopan dan pamit untuk pergi karena alasan pekerjaan kantor yang belum selesai.
"Pamit dulu ya, Mah, Om,"
"Iya deh, besok-besok kesini lagi lho." Pinta Tuan Haris dengan senyum tipisnya.
"Siap, Om." Zakky memperlihatkan ibu jari kanannya ke depan dada, tanda ia akan menepati permintaan Tuan Haris.
"Kalo gitu, aku anter Zakky ke depan dulu," ijin Summer kepada kedua orangtuanya sambil mengikuti Zakky dari belakang untuk mengantar Zakky sampai depan rumahnya.
Saat sampai di depan rumah, Zakky tiba-tiba berbalik badan membuat tubuh Summer sedikit tersentak ke belakang karena kaget. "Ih bikin kaget!" Gerutu Summer dan Zakky hanya tertawa pelan melihat ekspresi Summer yang memajukan bibirnya beberapa centi.
"Hehehe,"
"Dih, ngakak Mas?"
"Lucu deh," Zakky mencubit pipi Summer pelan. Sepertinya, selain mengacak rambut halus Summer dengan asal, mencubit pipi gadis itu juga menjadi hobi baru yang akan ia masukkan ke dalam list hobinya.
"Apaan sih," Summer menepis pelan tangan kanan Zakky yang mencubit pipi kirinya.
"Nanti gue jemput ya, mobil lo udah gue urusin, biar nitip di kantor lo aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
SUMMER
Romance[COMPLETED] Ketika kau takut untuk kembali mencoba membuka hati setelah pernah merasakan sakit yang begitu dalam. Ketika kau takut untuk kembali menjalin hubungan. Ketika kau takut untuk jatuh cinta. Ketika kau bahkan seakan sudah menyerah akannya. ...