Chapter 24

909 141 10
                                    

"Your girlfriend is such a great player."

Kedua mata tajam itu berubah semakin tajam seperti sebuah mata pisau yang siap menusuk siapa saja yang menyenggolnya saat ini.

Sorot tajam itu tidak pernah lepas dari beberapa foto yang memperlihatkan seorang perempuan dan seorang lelaki yang terlihat begitu akrab. Lelaki itu merangkul erat seorang perempuan disebelahnya tanpa penolakan. Bahkan di foto itu terlihat perempuan itu tersenyum pada lelaki yang merangkulnya.

Entah apa yang dirasakan Zakky pada saat melihat foto yang baru saja dikirimkan oleh Alvyn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entah apa yang dirasakan Zakky pada saat melihat foto yang baru saja dikirimkan oleh Alvyn. Perasaannya benar-benar campur aduk. Bohong kalau ia tidak emosi melihat foto itu. Rasanya ia ingin sekali menghajar laki-laki yang dengan leluasanya menyentuh gadis yang sudah menjadi miliknya itu.

Ia langsung melempar ponselnya dan pergi dari ruangan kerjanya, meninggalkan ponselnya yang terlempar jatuh. Ia butuh udara segar sekarang. Ia harus meredakan emosinya sebelum meminta penjelasan pada Summer.

*****

Summer berjalan dengan raut wajah yang gelisah. Selama perjalanan pulang menuju rumahnya bersama Giatra, ekspresi wajahnya sangat mudah dibaca jika ia sedang ada masalah. Giatra yang melihat ekspresi wajah adik sepupunya itu mengibaskan tangan kirinya ke depan muka Summer dengan mata yang tidak lepas dari jalan raya yang cukup padat pada sore menjelang malam hari itu.

"You okay?" Tanya Giatra saat Summer sadar jika lelaki di sebelahnya sedang mencoba mnecuri atensi pikirannya.

"Hmm, aku gak apa-apa kok," jawab Summer enteng dan setelah itu memberikan ekspresi bingung pada Giatra dengan satu pertanyaan. "Emang Mas Giat ngira aku kenapa?"

Giatra menatap wajah Summer saat ia memberhentikan mobilnya tepat di depan zebra cross dengan lampu lalu lintas yang menyala merah. "Gue lebih tau lo ketimbang diri lo sendiri, Ame,"

Bingo!

Giatra benar. Ia lebih tahu Summer dari pada si pemilik nama itu sendiri. Dari kecil selalu bermain bersama sampai tidur pun bersama, Giatra akan mudah mengetahui jika adiknya sedang ada masalah atau sedang dalam kondisi tidak enak. Semua keadaan Summer akan mudah diketahui Giatra maupun Rendra karena mereka berdua memang sudah seperti saudara kandung yang bisa membaca gerak-gerik saudaranya.

Summer terdiam mendengar pernyataan Giatra. Terdengar aneh memang jika Giatra lebih mengetahui dirinya ketimbang dirinya sendiri. Tapi, mau bagaimana lagi jika memang begitu kenyataannya. Giatra seakan tahu apa yang Summer pikirkan dan rasakan.

Summer menghela napas pelan ketika Giatra sudah mulai memasukkan gigi satu pada porsneling mobilnya. Giatra melirik adik kesayangannya itu seklias.

"Jangan di ketawain!" perintah Summer saat ia melihat Giatra yang akan tertawa karena tingkah lucu Summer menghela napas.

"Siapa yang ketawa sih?"

SUMMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang