Keluarga AVERY

729 105 43
                                    

"Dek.." Dzenan memanggil Kyle sembari mengeluarkan dua batang coklat dari kulkas. Pemuda berusia dua puluh empat tahun itu sedang duduk di atas pantry dapur, memperhatikan adik semata wayangnya yang tengah memotongi sayur-mayur.

"Iya bang? "

Begitu Kyle menjawab, senyum jahil tiba-tiba terbit dari wajah Dzenan. Dan ini merupakan kejadian langka, sangat langka —malah— di mana seorang Dzenan yang terkenal dewasa serta pendiam tiba-tiba berubah menjadi;

kira-kira seperti ini.

"Dek, gimana kalau kita masak nasi pakai coklat?"

Jemari lentik Kyle yang tengah memotongi sayuran tiba-tiba terhenti, ia mengangkat wajahnya menatap si abang dengan wajah cengo. Apa tidak salah dengar?

"Pakai coklat bang?" —kekmana rasanya?

Dzenan mati-matian menahan senyumnya karena untuk pertama kalinya ia berhasil membuat raja dari segala raja somplak, terbengong bingung.

"Iya, rasanya pasti enak."

Kyle semakin cengo mendengar jawaban itu. Bocah tampan yang baru saja menginjak usia lima belas tahun itu beberapa kali mengusap kasar telinganya —barang kali ia salah dengar.

"Eih.. Mana ada nasi pakai coklat, jelas gak enak lah bang."

"Gitu ya." Dzenan manggut-manggut kemudian meletakan kembali coklat itu ke dalam kulkas. Belum lelah menjahili adiknya, pemuda itu kembali mengambil sesuatu dari dalam kulkas. "Gimana kalau pakai lada sama soy milk. Kayaknya enak deh."

"Bang, Kyle tahu kita ini bule. Kyle 50% bule jepang dan 50% bule Amerika. Sedangkan abang 100% bule Bosnia." ucap Kyle menjelaskan dengan absurdnya. "Tapi ya jujur aja, Kyle lagi pengen makan makanan normal, bukan makanan bule." —dan lagi, emang ada, bule masak nasi lada soy milk?

Kyle menghela nafasnya dalam-dalam. Sepertinya setelah pulang bertugas dari Afrika kepala abang kesayangannya itu sedikit terbentur hingga mengakibatkan jiwa mereka tertukar (?) .

Yah habisnya, aneh. Yang jahil kan biasanya dia, kok ini malah gantian abangnya?

Kesambet apaan dah?

Jin Iprit atau Kuntilanak beranak dalam kubur?

"Tapi abang maunya nasi lada soy milk." balas Dzenan sok imut —Padahal emang imut sih sampai-sampai Kyle hampir khilaf mau ngunyel pipi abangnya.

"Gaya-gayaan pakai susu dele. Abang aja alergi dele." Ucap Kyle mencibir.

Dzenan tertawa terbahak mendengar cibiran Kyle, pemuda itu akhirnya memutuskan untuk berhenti menjahili sang adik dan beranjak untuk menemui Yuki. Sedangkan Kyle, bocah itu bernafas lega, ternyata abangnya masih normal —tidak kesambet jin iprit atau kuntilanak beranak dalam kubur.

000

Yuki berdiri di depan cermin sembari mematut-matutkan dirinya, melihat penampilannya yang kini telah rapi —memakai kemeja navy dan celana jeans.

Rencananya, ibu dua anak itu akan pergi menjemput sang suami di bandara setelah dua minggu lamanya mereka terpisah karena Stefan yang bertugas ke Kamboja.

Yuki tidak menyadari bahwa sedari tadi Dzenan sedang bersandar di pintu dengan sudut bibir tertarik ke atas —tersenyum manis.

"Udah cantik belum ya.." gumam Yuki.

"Sudah, mom. Cantik banget malah."

Suamiku Kapten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang