Saat Zeva ngidam

1.4K 111 21
                                    

"Kyle... Kyle bangun..."

Zeva mengguncang-guncangkan tubuh Kyle yang telah resmi menjadi suaminya setahun yang lalu.
Pria berumur 24 tahun itu sama sekali tidak bergeming dari posisinya.
Kyle tidur terlentang dengan mulut sedikit terbuka.

Zeva mulai menangis sesugukan membuat Kyle mau tidak mau harus bangun melihat istrinya yang kini tengah hamil 3 bulan itu.

"Kok nangis.. Jangan nangis, kamu jelek kalau nangis. Sungguh." Ucap Kyle dengan mata setengah terpejam.
Ucapan Kyle sama sekali tidak pernah berubah. Selalu pedas pada Zeva, padahal ia sama sekali tidak pernah bersikap seperti itu pada orang lain. Hanya Kecambah bapak Maxime lah yang sering menerima imbas dari ucapan pedasnya.

"Huwaaaa..."
Tangisan Zeva semakin menjadi-jadi. Kyle langsung membuka lebar matanya. Ia menarik Zeva ke dalam pelukannya. "Ssst... Udah jangan nangis lagi. Mau kamu nangis atau nggak kamu tetap cantik.. Sungguh."

Zeva mendongakan wajahnya menatap wajah tampan suaminya, suaranya mulai pelan namun ia masih menangis. "Tadi kamu bilang sungguh pas ngatain aku jelek, sekarang kamu bilang sungguh pas ngatain aku cantik. Yang bener yang mana sih?" Tanya Zeva agak jengkel.

Kyle tersenyum, ia mengecup bibir istrinya sekilas. "Kamu cantik sayang.. Cantik banget. Tapi lebih cantik Yuki Kato dan Jeon Somi."

Zeva yang sudah berhenti menangis, langsung mengerucutkan bibirnya ketika mendengar Kyle lagi-lagi membandingkannya dengan Yuki Kato dan Jeon Somi. Selalu saja seperti itu hingga membuatnya ingin segera mendorong Kyle didanau belakang rumah kakek neneknya. Tapi sayang, Zeva cinta sekali pada Kyle terlalu cintanya, ia sampai rela menahan tangannya yang sedari tadi gemas ingin menggeplak kepala suaminya itu tapi sebagai gantinya ia memberi cubitan penuh cinta pada perut Kyle.
Lah apa bedanya?

"Aduh.. Aduh ampun.. Ampun sayang.. Aku bercanda. Sungguh.." Ucap Kyle meminta ampun.

"Terus aja bandingin aku sama mereka.. Asal kamu tahu ya, aku lebih cantik dari Jeon Somi."

Ingin rasanya penulis berteriak.. Ya karena emang kamu Jeon Somi, mbak Zeva 😂
Tapi sayangnya penulis hanya bisa berpura-pura menutup mata tidak tahu.

Kembali pada pasangan Avery bungsu.
Zeva mengerucutkan bibirnya lucu sedangkan Kyle mengelus perutnya, bekas cubitan Zeva.
Kyle menghela nafasnya sabar, lagi-lagi istrinya itu membangunkannya tengah malam.
Apa lagi sekarang yang akan diminta istri super ajaibnya itu?
Firasat Kyle mulai buruk. Bagaimana tidak. Seminggu yang lalu Zeva membangunkannya tepat jam 1 malam, seperti sekarang. Istrinya itu menangis meraung-raung.
Kyle sebagai suami siaga, saat itu kelabakan karena istrinya menangis. Bertanya berkali-kali mengapa istrinya menangis, tidak ada jawaban, malah tangisan istrinya semakin kencang, 30 menit berlalu barulah istrinya mengatakan kalau memiliki permintaan. Kyle harus mau didandani seperti wanita.
Kyle yang saat itu sedang kebingungan langsung drop mendengar permintaan aneh istri ajaibnya itu.
Mau tak mau Kyle harus merelakan harga dirinya jatuh didepan istrinya, ia rela menjadi banci semalam demi istrinya.
Mengingat hal itu membuat Kyle merinding. Ia takut masa kelamnya itu terulang kembali.

"Sayang.." Sekali panggilan.

Kyle kembali ke alam sadarnya. Ia berjengit kaget, nyaris saja ia melompat keluar jendela.
"Iya, ada apa?" Tanya Kyle ngeri.

Tiba-tiba Kyle merinding. Kalau Zeva memanggilnya sayang, percayalah Zeva sedang memikirkan rencana khusus untuk maju berperang, tentu saja berperang mengerjai Kyle. Kasihan sekali nasib bapak Kyle.

"Sayang.." Dua kali panggilan.

Kyle mulai bosan. Harus berapa kali ia menjawab "iya, ada apa?"

"Sayang.." Tiga kali panggilan. Tampaknya Zeva memang sengaja ingin menguras kesabaran bapak Kyle.

Suamiku Kapten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang