XXV (part 1)

3.2K 311 46
                                    

Suasana rumah Stefan dan Yuki tampak sunyi hanya terdengar suara tv yang sedari tadi menyala. Yuki sedang fokus menonton acara ditv sedangkan Stefan, kini ia sedang tidur dipangkuan Yuki sambil asyik bermain game diponselnya. Sesekali Yuki melirik Stefan yang sedang fokus bermain game, ia tertawa kecil melihat tingkah suaminya yang terlihat seperti anak kecil. Sisi lain yang baru ia ketahui dari suaminya. Sebelah tangannya pun terangkat untuk mengelus lembut dahi suaminya. Dirasanya suhu tubuh suaminya itu sudah mulai menurun meskipun belum normal. Stefan menghentikan gamenya sejenak, ia menatap Yuki kemudian mulai membenamkan wajahnya diperut Yuki. Hingga membuat Yuki mengernyitkan dahinya bingung.

"Sayang" Panggil Stefan. Yuki menundukan kepalanya sejenak sambil beralih mengelus kepala Stefan. "Ada apa?" Tanya Yuki.

"Aku ingin makan sup buatanmu seperti waktu itu" Jawab Stefan. (Sup buatan Yuki waktu di Bosnia)

"Henh? Sup? Tapi aku belum membeli bahan-bahannya sayang" Jelas Yuki. Stefan mendongakan kepalanya menatap Yuki dengan tatapan memohon. "Tidak tau kenapa, tapi aku ingin makan itu sekarang" Ujar Stefan. Yuki tampak berpikir sejenak, ia baru saja pindah kesini kemarin dan isi kulkasnya pun belum lengkap. Yuki bingung namun sesaat kemudian ia mendapatkan ide. "Sayang dikulkas ada beberapa sayuran dan ayam, bagaimana kalau sekarang aku buatkan bubur?" Tawar Yuki. Stefan menggelengkan kepalanya cepat. "Aku tetap ingin sup" Tegasnya. Yuki menghela nafasnya sejenak. "Tapi aku sedang malas berbelanja sayang" Ujar Yuki memberi pengertian pada Stefan. Stefan tampak kecewa mendengarnya.

"Ya sudah aku saja yang belanja" balas Stefan. Ia tersenyum kemudian hendak menuruni ranjang, namun dengan cepat Yuki menahannya. "Jangan, kau sedang sakit biar aku saja sayang" Sergah Yuki.

"Kau yakin?" Tanya Stefan memastikan. Yuki tersenyum, ia menangkup kedua pipi Stefan lalu mencium kening suaminya itu. "Iya sayang, tunggu sebentar ya" Jawab Yuki.

"Yesss!!!" Seru Stefan dengan girangnya. Yuki tertawa geli melihat reaksi Stefan. Ia bangkit dari posisinya kemudian memakai sweaternya.

"Ayo sayang kita belanja untuk ayah mu" Ujar Yuki sambil mengelus perutnya kemudian beralih mencium bibir suaminya singkat. Stefan memjamkan matanya merasa nyaman karena Yuki begitu memperhatikan dan memanjakannya. "Aku pergi dulu sayang" Pamit Yuki.

"Ya, hati-hati cepat pulang" Ujar Stefan. Yuki kembali tersenyum, ia menaikan tangannya didahinya memberi hormat pada Stefan lalu mengambil kunci mobil dan bergegas pergi.

***

Yuki sedang sibuk mencari bahan-bahan untuk membuat sup sekaligus berbelanja kebutuhan rumah. Tanpa ia sadari, Anda dan Nichel juga sedang berada disana. Dari kejauhan Anda tersenyum melihat Yuki sedang mendorong troli yang berisi banyak barang belanjaannya.
"See, itu aunty Yuki, ayo kita kesana" ujar Anda pada Nichel yang kini sudah berumur hampir berumur 5 bulan. Nichel hanya tertawa sambil mengoceh tak jelas menanggapi perkataan ibunya. Keduanya pun bergegas pergi ke arah Yuki.

"Apa lagi ya.." Gumam Yuki. Ia tampak asyik melihat-lihat isi trolinya dan pluk.. Yuki merasakan ada tangan seseorang yang mendarat sempurna dibahunya. Refleks ia pun berbalik dan langsung kaget sekaligus tersenyum senang.
"Hai!!!" Seru Yuki gembira, ia langsung memeluk Anda dan Nichel yang kini sudah berada dihadapannya. Anda tersenyum, ia membalas pelukan Yuki.
"Bagaimana kabar mu? Wah ada yang sedang bahagia rupanya!!" Seru Anda kegirangan. Yuki tertawa geli melihat Anda. Ia tahu yang Anda maksud adalah Stefan.
"Aku baik-baik saja.. Nichel hello, sini aunty ingin menggendong mu!!" Seru Yuki lalu beralih mengambil Nichel. Nichel tersenyum, ia memegangi wajah Yuki khas bayi pada umunya. "Bagaimana kabar mu dan Max?" Tanya Yuki balik.
"Kami baik-baik saja. Oh iya dimana suami mu?" Tanya Anda sambil mengedarkan pandangannya mencari sosok Stefan.
"Dia sakit jadi tidak ikut" jawab Yuki seraya sibuk menciumi wajah Nichel. Anda mengernyitkan dahinya bingung, pasalnya ia sudah lebih dulu mengenal Stefan dari Maxime dan baru kali ini ia mendengar Stefan sakit.
"Jadi kau kesini sendirian?" Tanya Anda memastikan. Yuki menganggukan kepalanya dan balik bertanya. "Kau juga sendirian?"
"Seperti yang kau lihat, hanya bersama Nichel" jawab Anda tak bersemangt. Yuki kembali tertawa melihat reaksi Anda. Keduanya pun memutuskan untuk kembali beberbelanja.

Suamiku Kapten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang