XIV

3.4K 355 59
                                    

Perhatikan baik-baik.. wajah mereka sekilas sama ya :D

Hai !!! maaf janjinya lanjutin cerita ini tanggal 25 April mendatang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai !!! maaf janjinya lanjutin cerita ini tanggal 25 April mendatang.. Tapi sepertinya adik" saya pada protes dan mereka bbm saya suruh lanjutin cerita ini... Jadi buat nunjukin rasa peduli saya pada mereka (lebay 😂) saya penuhin deh buat publish cerita ini!!! Oh iya gak tau harus berapa banyak makasih ke kalian.. Karena kalian udah setia banget nunggu crita ini.. Thank u so much... buat semua yg udah mau nunggu crita ini sama mampir buat voment... 😘🙏🙏

***

Maxime berjalan menuju ke arah Mike diikuti oleh Ameela. Semua tentara disitu sudah berbaris menyambut kedatangan Max. Mereka memberi hormat pada Max dan langsung dibalas oleh Max. Mike tersenyum ia memeluk Max, ketika Max sudah berada dihadapannya. "Bonjour Lieutenant, comment vas tu? longtemps sans voir!!" (Hello Letnan, apa kabar? lama tidak bertemu!!) Sapa Mike. Max membalas pelukan Mike, ia menepuk-nepuk keras punggung Mike. "See? Je vais bien. Et toi?" (Lihat? Aku baik-baik saja. Dan kau?) Tanya Max balik dengan senyuman yang membuat lesung pipinya semakin terlihat. Mike tertawa, ia melepas pelukannya. "Haha, aku juga baik-baik saja!!" jawab Mike. Ameela yang sedari tadi diam, merasa diabaikan oleh keduanya, ia berdehem pelan hingga membuat kedua orang itu tersadar oleh kehadirannya. "Sepertinya aku terlupakan disini" Rajuk Ameela. Tawa Mike semakin menjad-jadi diikuti oleh tawa Maxime. Keduanya menatap Ameela bersamaan kemudian memeluknya. "See, Kami tidak melupakan mu!!" seru Max dan Mike bersamaan, Ameela tertawa geli melihat tingkah keduanya yang terlihat seperti anak-anak. Ia membalas pelukan keduanya. Tiba-tiba tanpa mereka sadari, Stefan dan Yuki sudah berada dibelakang mereka. Ameela memukul pelan lengan mereka. "Kapten datang!!" Bisik Ameela. Max dan Mike menautkan kedua alisnya. Sedetik kemudian mereka tersadar dan langsung berbalik. Yuki terkejut melihat Maxime. Ia membulatkan matanya sempurna. Sedangkan Maxime berusaha menahan tawanya melihat ekspresi Yuki yang sepertinya sedikit terkejut akan kehadirannya disitu. "Maxime..!!" Gumam Yuki pelan.
Maxime berjalan kehadapan Stefan. Ia memeluk Stefan erat. "Kapten, long time see, how are you?" Tanya Max. Stefan membalas pelukan Max, ia tersenyum. "Je vais bien" jawab Stefan menirukan jawaban Maxime pada Mike yang sempat didengarnya. Tawa Max kembali terdengar. "Aksen (logat bicara Stefan) mu tak begitu buruk kapten. Baiklah aku akan memberikan laporan sekarang!" Seru Max. Ia melepas pelukannya pada Stefan lalu berdiri tegap. "Saya, Letnan Maxime Bouttier, telah diperintahkan untuk bergabung dengan tim medis kompi, pada tanggal 18 April 2016, laporan selesai, hormat" Max memberi hormat pada Stefan. Stefan membalasnya, sedangkan Yuki kini sedang bersembunyi dibalik tubuh Stefan, Ia berusaha memastikan penglihatannya agar tak salah mengenali Maxime. Stefan menoleh melihat tingkah aneh istrinya. Ia menyentil dahi Yuki hingga membuat Yuki tersadar. "Sakit.." Ringis Yuki manja.
"Apa yang kau lakukan disitu?" Tanya Stefan.

"Sepertinya kau sudah menyalah gunakan kekuasanmu untuk mengikuti kapten kesini!! Apa aku benar mrs. Kato?" Sindir Max pada Yuki. Yuki menutup mulutnya tak percaya. Hanya dengan panggilan khas mrs. Kato yang dikeluarkan oleh Max, Yuki Jadi sangat yakin bahwa ia tak salah lihat. Tanpa menjawab pertanyaan Stefan, Yuki bergegas menuju ke arah Max lalu memeluknya. Max tertawa ia memeluk Yuki sambil sesekali mengangkat tubuh Yuki. "Max... Aku merindukan mu!!!" Pekik Yuki. Ameela, Mike beserta rekan mereka yang lain terpana melihat kejadian itu. Mike melirik sekilas ke arah Stefan, ia merasakan aura Stefan mulai berubah. Stefan mengepalkan tangannya kuat, matanya menatap tajam ke arah Yuki dan Max yang tak menyadarinya. Ia menghembuskan nafasnya kasar kemudian berlalu dari situ.
"Kapten cemburu kan.." Tanya Ameela berbisik. Mike menganggukan kepalanya. "Iya dia cemburu , bahkan sangat marah sekarang.." Jawab Mike hingga membuat Ameela sedikit bergidik ngeri. "Perhatian!! Semua pasukan bubar barisan!!" Perintah Mike pada beberapa tentara yang ada disitu. Mereka mengerti. "Bubar barisan!!" Jawab mereka serempak dan langsung berjalan menuju barak.
Kembali pada Yuki dan Max. Max menurunkan Yuki. Ia mengelus puncak kepala Yuki lembut. "Aku juga merindukan mu.. Oh iya kau sudah bertemu Anda?" Tanyanya. Yuki mengangguk mengiyakan. Wajahnya berubah menjadi sendu ketika mengingat pertemuannya dengan Anda diwaktu yang tak tepat. Max tersadar dengan perubahan raut wajah Yuki. "Aku minta maaf karena tidak hadir saat itu (ke pemakaman ibu nya Yuki) dan kembali mengingatkan mu" ujar Max pelan. Yuki menggelengkan kepalanya cepat. "Tidak masalah. Oh iya kau memakai apa kesini? Dan dengan siapa?" Tanya Yuki megalihkan pembicaraan. Max menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia melirik sekilas ke arah Ameela. "Aku bersama dokter Ameela. Kami memakai mobil"
Yuki mengikuti arah lirikan Max. Disana sudah ada Ameela yang tersenyum manis padanya. Yuki membalas senyuman Ameela. Sepertinya hanya dengan melihat sekali, Yuki bisa merasakan bahwa Ameela adalah orang yang baik. Ia pun mendekati Ameela. "Hai, salam kenal, aku Yuki" ujar Yuki sambil mengulurkan tangannya. Dengan senang hati Ameela memyambut uluran tangan Yuki. Ia tampak antusias berkenalan dengan Yuki. "Hai.. Aku Ameela, terimakasih sudah membantu ku selama aku tak disini" ujar Ameela. Yuki tertawa pelan. Ia mengibaskan tangannya di depan wajah. "Itu kan sudah tugas ku. Oh iya kenapa tadi memakai mobil? Kapten kan bisa menjemput kalian, iya kan sayang?" Ujar Yuki yang kini beralih menanyakan pada Stefan, namun hampir semenit lamanya tak jawaban dari Stefan, Yuki mengernyitkan dahinya bingung. "Eh maaf, kalau anda mencari kapten, sepertinya kapten sudah pergi dari tadi" jelas Mike yang sedari tadi hanya diam saja. Yuki menolehkan kepalanya dan benar apa kata Mike. Yuki mendengus kesal. "Selalu saja seperti itu!!" Gumam Yuki. Ameela tersenyum paksa. "Dia cemburu!! Harusnya kau lebih peka" gumam Ameela pelan. "Ya itu benar" timpal Mike tak kalah pelannya. Max merangkul Yuki. Ia mencoba menenangkan Yuki. "Kapten memang begitu.. Sudah tidak usah sedih, ayo antarkan aku ke camp, Mike, Ameela, kalian ikut juga kan?"

Suamiku Kapten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang