XVIII

4.4K 319 91
                                    


Makasih editannya adek kesayangan kakak  Nissa_IoMoon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Makasih editannya adek kesayangan kakak Nissa_IoMoon

*****

Stefan hendak membawa Yuki ke kamar mereka, namun langkahnya terhenti ketika melihat Max sedang berjalan tergesa-gesa menuju gudang. Ia mengernyitkan dahinya bingung. Yuki yang melihat reaksi suaminya juga ikut terlihat bingung.

"Sayang ada apa?" Tanya Yuki. Stefan terdiam tak mendengar pertanyaan Yuki, matanya masih terfokus pada Max. Merasa pertanyaannya tak dijawab, Yuki pun menepuk pelan pipi Stefan hingga Stefan tersadar. "Henh?"
"Aku tanya ada apa sayang?" Yuki kembali bertanya dengan nada lembut. Stefan tersenyum, ia menggelengkan kepalanya pelan. "Tidak ada apa-apa sayang" jawab Stefan, ia kembali berjalan membawa Yuki menuju kamar mereka. Yuki menaikan sebelah alisnya tak percaya, ia hendak kembali bertanya pada Stefan namun diurungkannya niatnya itu.

***
"Pak... Pak disini!!!" Panggil Bayu pelan, ketika melihat Max sudah berada didekatnya. Max mengangguk, ia berjalan ke arah Bayu. "Dimana dia (Amra)?" Tanya Max. Bayu hanya menggunakan matanya untuk memberitahu orang yang dimaksud oleh Max. "Apa perintah selanjutnya pak?" Tanya Bayu berbisik.

"Lihat keadaan disini, jangan sampai ada yang masuk ke area ini, sementara aku mengurusnya" perintah Max. Bayu mengerti, ia mulai berjaga diarea itu, sedangkan Max sendiri mulai pergi memasuki gudang, didalam sana sudah ada Amra yang terlihat ketakutan, tangannya masih terus mengambil beberapa senjata yang ia butuhkan.

"I've only seen you in pictures. It's my first time meeting you in person. You must be Mrs. Amra, right?"

Amra terlonjak kaget saat mendengar suara Max yang sudah berada dibelakangnya, keringat dingin mulai mengucur deras dari dahinya, ia semakin ketakutan, karena aksinya ketahuan, paper bagnya pun terjatuh, hingga membuat beberapa barang curiannya berserakan di tanah. Max tersenyum, ia mengulurkan tangannya pada Amra. Amra menggelengkan kepalanya cepat, ia berjalan mundur dengan tubuh yang gemetar.

"I will not hurt you" Ujar Max tulus. Amra mulai menghentikan langkahnya, ia bersimpuh dihadapan Max.

"Znam da sam kriv, ali molim vas da mi oprostite." (Aku tahu aku bersalah, tapi tolong maafkan aku) Ujar Amra memohon, ia mulai menangis terisak.

"Znam, sada stoje, ne zasluzuju ovakvu vrstu" (Aku tahu, berdirilah, tidak pantas seperti ini) Max menunduk, ia mengangkat tubuh Amra untuk berdiri. Tubuh Amra masih saja bergetar, ia masih ketakutan.

"Zao mi je, ne namjeravam to uciniti, ali morao sam to uciniti. Moj zivot i moj muz, bio je u opasnosti." (Maafkan aku, aku tidak bermaksud melakukan ini, aku terpaksa melakukannya, nyawa ku dan suami ku sedang berada dalam bahaya) ujar Amra dalam isakannya. Max menatapnya dengan tatapan sendu, ia kasihan melihat Amra. Max pun merengkuh tubuh Amra, ia memeluk Amra, berniat memberi Amra ketenangan.

Suamiku Kapten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang