Dimana Kyle Avery?

1.7K 214 19
                                    

Cerita ini terinspirasi dari kenakalan anak ku 😂..

Semoga terhibur.

***

Waktu sudah menunjukan pukul 6 pagi, cuaca sedang mendung dan langit tampak gelap hingga membuat sepasang suami istri Avery tampak enggan bangun dari tempat tidur mereka.

Dari balik pintu, seorang anak laki-laki kecil berumur 3 tahun berjalan dengan selimut yang menutupi kepala hingga kakinya. Anak laki-laki itu adalah Kyle, putra bungsu Yuki dan Stefan.

Kyle berjalan tertatih-tatih ke arah orangtuanya. Ia sedikit berjinjit untuk naik ke atas tempat tidur.
Usaha pertama Kyle gagal, bocah kecil itu terjatuh hingga menimbulkan suara gaduh di kamar itu. Namun kedua orangtuanya sama sekali tak terganggu. Mereka tidur bak orang pingsan. Siapa yang peduli dengan bangun pagi? Toh hari ini adalah hari libur Yuki dan Stefan, jadi mereka bebas tidur sepuasnya.

Air mata mulai menggenang disudut mata Kyle. Kyle hendak menangis karena merasakan sakit dilututnya.
"Kata kak Dzenan, Kyle gak boleh nangis. Kyle kan anak cowok." Gumam si bocah lalu menghapus air matanya yang sudah keluar sedetik yang lalu.
Kyle berdiri sembari menyibakan selimutnya. Ia melirik ke kanan dan ke kiri lalu mendapat ide ketika melihat kursi kecil di depan meja rias ibunya.
Kyle berlari menggapai kursi itu setelahnya dengan tenaga yang ia miliki, Kyle mendorong kursi itu hingga sampai didepan tempat tidur Yuki dan Stefan.
Dengan gerakan tak hati-hati bocah itu menaiki kursi dan merangkak ke atas tempat tidur, tubuhnya nyaris saja terjungkal ke belakang kalau saja ia tak berpegangan pada kaki sang ayah.

Merasa ada sesuatu dikakinya, Stefan hanya mengerang pelan kemudian membalikan tubuhnya dan tidur kembali sambil memeluk gulingnya erat.
Paling itu kaki Yuki yang menimpa kakinya. Semenjak melahirkan Kyle, Yuki punya hobi baru, yaitu tidur dengan posisi tidak teratur. Stefan harus bersabar saat ia tidur dengan istri tercintanya itu. Terkadang saat mereka tidur Stefan mendapat sapaan penuh cinta entah itu dari kaki Yuki yang menimpa perut atau wajahnya atau dari kepala Yuki yang menggunakan dadanya sebagai bantal. Tangan indah istrinya itu juga terkadang ikut menyapa wajah tampan Stefan hingga wajah tampannya itu memerah.
Malang sekali nasib Stefan. 😂

Kyle tersenyum lucu. Ia menepuk tangannya beberapa kali. "Hore Kyle berhasil." Ujarnya pelan dengan nada girang.
Ia merangkak menuju ke arah Stefan dan Yuki lalu mencium kening kedua orangtuanya secara bergantian.

"Sayang.. Jangan mulai deh. Aku capek pengen tidur. Ngapain cium-cium." Gumam Stefan dengan mata terpejam. Ia belum sadar kalau itu adalah perbuatan si kapten kecil.

"Kamu ngomong apa sih.." Balas Yuki tak peduli. Ia membalikan tubuhnya menjadi membelakangi Kyle dan Stefan.
Kyle tertawa pelan lalu merebahkan tubuhnya ditengah-tengah Yuki dan Stefan.
"Kyle bobo sama daddy dan mommy ya." Gumam Kyle pelan nyaris seperti berbisik lalu memejamkan matanya.

***

Berulang kali Dzenan membulak-balikan badannnya mencari posisi yang nyaman untuk tidur.
Sebenarnya anak laki-laki berusia 12 tahun itu sudah bangun dari jam setengah 5 pagi. Tapi karena tidak ada tanda-tanda ayahnya akan membangunkannya untuk lari pagi bersama, Dzenan pun memilih untuk tidur. Dzenan sangat yakin, Stefan pasti bangun kesiangan lagi. Semenjak cuti ayahnya itu jadi malas-malasan. Dzenan sampai bosan membangunkan ayahnya di pagi hari.
Kadang ia berpikir, sebenarnya yang ayah disini itu siapa? Dirinya atau Stefan?

Dzenan melirik jam weker di atas nakas sekilas. Ini sudah jam 8 pagi tapi masih sangat gelap, petir menyambar-nyambar dan hujan deras mulai turun.
Ia pun tampak enggan meninggalkan kasur.

"Mungkin ini kali ya yang bikin daddy malas bangun. Habisnya kalau di pikir-pikir kasur itu nyaman banget buat tidur." Gumam Dzenan.
Ia hendak memejamkan matanya tapi niatnya itu ia urungkan. Dzenan merasa ada sesuatu yang aneh. Saat kakinya menimpa ke sisi samping, ia merasakan tempat tidurnya kosong.

"Lho adek kemana?" Gumam Dzenan panik. Ia langsung melompat dari tempat tidurnya.
Sejak Kyle berumur setahun, Dzenan selalu tidur dengan adik semata wayangnya itu. Jadi ketika pagi ini Dzenan merasakan sisi tempat tidurnya kosong, ia jadi panik bukan main.

"Kyle, kamu di mana dek?"
Dzenan membuka pintu kamar mandi di ujung kamarnya, mungkin adiknya ada disana namun nihil Kyle tidak ada disana.
Dzenan kembali mencari di seisi kamar, tetap tidak ada. Ia pun keluar mencari Kyle di setiap ruangan di rumahnya yang cukup besar.
Dzenan mencari ke ruang tamu, ke dapur, ruang keluarga, kamar tamu, semuanya sudah ia datangi dan cari. Dzenan pun mengecek semua pintu rumah dari lantai satu sampai lantai dua. Pintu rumah mereka belum ada yang terbuka menandakan bahwa si kecil Kyle tidak mungkin keluar rumah.

Dzenan menepuk dahinya pelan. "Oh iya kamar daddy sama mommy, mungkin adek ada disana." Tanpa pikir panjang, Kyle pun langsung berlari menaiki tangga ke lantai dua di tempat kamar ayah dan ibunya berada.

Kembali pada pasangan Avery.
Pasangan suami istri itu masih asyik tidur dibawah selimut hangat mereka. Tak ada satupun di antara mereka yang berniat untuk bangun hingga Stefan merasakan bagian belakang piyamanya basah.

"Yank, kamu ngompol ya?" Tanya Stefan pada Yuki masih dengan posisi membelakangi istrinya itu.

Yuki juga sama, wanita cantik itu tetap di posisi membelakangi Stefan. "Nggak. Kamu paling yang ngompol baju aku juga ba..."

Brak...
Suara pintu kamar Stefan dan Yuki terbuka dengan kasarnya hingga membuat kata-kata Yuki terhenti. Mereka menoleh ke arah Dzenan yang bernafas terengah-engah akibat berlari.

"Kakak kenapa? Kok ngos-ngosan? Habis lari pagi ya? Kenapa gak bangunin daddy sih?" Tanya Stefan panjang lebar.

Dzenan menggelengkan kepalanya sambil memegang dadanya. Ia tak melihat Kyle karena si kecil Kyle tertutup dengan selimut.

"Kamu tuh gimana sih dad.. Punya janji sama anaknya, eh gak bangun pagi. Jadi jangan salahin anaknya dong kalau anaknya lari pagi sendirian." Ucap Yuki membela Dzenan.

"Mommy kok nyalahin daddy sih.. Mommy sih yang gak bangunin daddy." Bela Stefan.

Merasa suasana di antara ayah dan ibunya mulai buruk dan berpotensi akan jadi pertengkaran kecil, akhirnta Dzenan pun menginterupsi.
"Mom dad.. Adek gak ada.. Dzenan udah cari kesekeliling rumah tapi tetap gak ada.. Apa adek ada disi..." Belum lagi Dzenan menyelesaikan perkataannya, kedua orang tuanya sudah lebih dulu menyela.

"Apa? Adik kamu gak ada di rumah ini?" Teriak Yuki dan Stefan panik.

Dzenan mengangguk mengiyakan. "Makanya mom dad, Dzenan lari kesini barang kali adek disini."

"Tapi kak, adek itu gak kesini. Iya kan daddy?" Ucap Yuki meminta persetujuan Stefan.

Stefan mengangguk setuju. "Iya kak benar kata mommy. Adek kamu itu gak kesini.. Kakak beneran udah nyari di seisi rumah?" Tanya Stefan memastikan.

"Sudah daddy." Jawab Dzenan semakin panik. Kalau adiknya tidak ada disini lalu dimana?"

Yuki dan Stefan juga mulai panik. Mereka hendak mengeluarkan suara mereka namun pasangan Avery itu terkejut ketika melihat selimut mereka bergerak.
Perlahan wajah tampan si kapten Kecil terlihat. Dengan wajah tak berdosanya, si kapten kecil mulai duduk bersila.

"Mommy daddy, pampers Kyle bocor." Ucap si bocah dengan lucunya.

Dzenan terperangah melihat adiknya yang tadinya di katakan orang tuanya tidak ada di sini ternyata sudah berada ditengah-tengah orang tuanya itu.

"Mommy sama daddy bilang adek gak disini. Tuh buktinya ada." Ucap Dzenan agak kesal.

Yuki dan Stefan saling bertukar pandang lalu tertawa lebar dengan wajah tak berdosa mereka ke arah Dzenan. Kedua orang itu beralih menatap Kyle.

"Jadi adek disini.." Ucap Yuki.
"Wah ternyata yang ngompol adek ya? Lihat baju papa mama kan jadi basah dek." Omel Stefan.

"Maafin adek daddy." Ucap Kyle dengan suara khas anak kecil. "Kakak kok keringetan.. Kakak habis ngapain?" Kali ini Kyle bertanya pada Dzenan.

Dzenan menepuk dahinya pelan. Lalu memandang ketiga orang itu dengan pandangan tak habis pikir.

"Mommy sama daddy tidurnya luar biasa. Paling meskipun ada gempa pun mereka gak akan bangun.. Hah..." Batin Dzenan lalu beranjak pergi dari sana. Meninggalkan Yuki dan Stefan yang kini sedang sibuk mengurus Kyle dan kasur mereka yang basah.

😂poor kakak Dzenan..

Suamiku Kapten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang