Opa dan Oma (part 1)

965 131 42
                                    

Matahari mulai menapakan dirinya di ufuk timur. Cahanya sampai menembus ke dalam kamar pasangan Yuki dan Stefan.
Kedua orang itu tidak tidur sendirian, mereka tidur bersama cucu kembar mereka. Harrel dan Hansel Anak Pertama Tania dan Dzenan.

Yuki bangun lebih dulu ketika merasakan tangan kecil Hansel menepuk-nepuk pipinya. "Oma.. Oma.. Hansel mau minum susu." Lapor Hansel pada Yuki.

"Mau minum susu? Boleh. Tapi mandi dulu ya nak." Sahut Yuki.

"Tapi mandinya sama bebek karet ya oma." Ucap Hansel lucu.
Yuki jadi gemas, kalau begini Hansel jadi mengingatkannya pada Kyle kecil yang selalu mandi membawa bebek karet.

"Oke, tapi cium oma dulu."
Yuki menyodorkan bibirnya dan langsung di kecup oleh Hansel.

Yuki tersenyum manis. Ia balas mengecup gemas pipi gembil Hansel, wajah dan bola mata biru Hansel yang mirip dengan Dzenan membuat Yuki jadi merasa ia seperti sedang merawat Dzenan kecil.
Hansel tertawa geli ketika sang oma cantik masih gencar menciumnya.
Agaknya suara ribut dari mereka berdua sama sekali tidak mengusik tidur nyenyak opa Stefan dan kakak Harrel, saudara kembar identik Hansel.

"Oma.. Opa sama kakak kalau tidur seperti orang pingsan. Pasti kalau gempa mereka gak bakalan bangun." Celoteh Hansel lucu.
Yuki jadi merasa de javu, saat menginjak remaja, putra sulungnya juga pernah berkata seperti ini padanya dan Stefan.
Yuki berdiri dari posisinya lalu menggendong Hansel. Si bocah manis yang beberapa bulan lagi akan genap berumur 4 tahun itu memang sering menginap di rumahnya setiap liburan, hari sabtu dan minggu.

"Makanya, Hansel harus rajin bangunin opa dan kak Harrel ya. Biar kalau gempa opa sama kak Harrel bisa berlindung." Ucap Yuki memberi nasehat. Si bocah manis itu menganguk patuh membuat Yuki tak kuasa untuk tidak terus menciumnya.

Yuki duduk disisi Stefan dengan Hansel yang masih tetap berada di gendongannya.
Ia tersenyum melihat pemandangan menyejukan hati dihadapannya. Dimana Stefan sedang tidur meringkuk sambil memeluk Harrel yang juga tidur meringkuk.

"Opa.. Bangun yuk udah pagi.." Ucap Yuki lembut sambil menepuk pipi Stefan.

"Kak Harrel opa, ayo bangun.. Kita kan hari ini mau lihat dedek Kylan. Jangan tidur terus." Ucap Hansel lucu sambil menarik-narik tangan sang opa yang masih mendekap tubuh mungil kakaknya.
Hari ini seperti yang dikatakan Hansel, rencananya Stefan, Yuki bersama cucu-cucunya ingin pergi ke rumah Kyle dan Zeva untuk menjenguk keluarga baru mereka baby Kylan, putri pertama Kyle dan Zeva yang baru lahir sebulan lalu.
Si kembar memang yang paling excited di antara mereka semua. Mereka benar-benar gemas dan senang setelah melihat baby Kylan lahir. Bahkan mereka juga berharap kalau Tania, ibu mereka akan melahirkan anak ketiga berjenis kelamin perempuan.

Stefan membuka sedikit matanya, ia tersenyum lalu mengelus puncak kepala Hansel dengan sayang. "Ini masih jam 6 pagi nak, dedek Kylan pasti masih tidur. Opa juga masih ngantuk. Kalau opa bangun sekarang terus nanti kalau opa pas nyetir ngantuk gimana?" Ucap Stefan memberi pengertian yang begitu meyakinkan. Padahal semua ucapan Stefan hanya alasan belaka.
Katakan saja Stefan memang malas bangun pagi. Yuki sampai geleng-geleng kepala melihat suaminya yang sudah berumur 57 tahun itu masih saja malas bangun pagi.

"Kalau gitu, opa tidur lagi aja. Nanti jam 7 Hansel bangunin opa sama kakak ya. Opa gak boleh ngantuk pas nyetir, bahaya." Ucap Hansel menasehati opanya dengan mimik wajah yang menggemaskan.
Yuki yang awalnya kesal kini tersenyum-senyum karena kepolosan cucunya.

Stefan mengangguk mengiyakan. Ia mengangkat tubuhnya sedikit lalu mencium pipi gembil Hansel tak lupa ia juga mencium kening Yuki.
Setelahnya, pintu kamar pasangan Avery itu tertutup, meninggalkan Stefan dan si sulung Harrel yang masih asyik bergelung didalam selimut.

Suamiku Kapten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang