XXVIII

2.2K 263 39
                                    


"Apa anda baik-baik saja pak?" Tanya mereka semua pada Mike. Mike tersadar Ia kembali bersikap normal.

"Ya, apa yang kalian lakukan disini? Cepat bersihkan barak" Perintah Mike.
Mereka semua merasa heran dan bergegas memenuhi perintah Mike.

***
"Kapten, ponsel anda ketinggalan!!" Seru Nichel pada Stefan yang kini tengah menaiki mobilnya.
Stefan menpuk dahinya pelan. Ia berlari keluar dari mobilnya lalu mengambil ponsel dari tangan Nichel,

"Terimakasih, aku pergi dulu" pamitnya. Nichel tersenyum ia melambaikan tangannya ke arah Stefan yang mulai memasuki mobilnya kembali.
Di mobil Stefan memandangi kotak berisi martabak manis hasil buatannya. Ia tersenyum senang.

"Ini tidak enak, apa kau yang membuatnya? Aku tidak mau!! Belikan aku martabak yang enak sekarang juga atau kau tidak usah tidur bersama ku!!"

Stefan menggelengkan kepalanya dengan wajah aneh. Ia baru saja membayangkan reaksi Yuki dan hal itu sangat menakutkan baginya.
"Tidak-tidak, kalian jangan mengecewakan ku atau aku akan menembak kalian" Ancam Stefan pada kotak-kotak berisi martabak tersebut layaknya ia sedang mengacam musuhnya. 😂
***
1,5 jam kemudian.

Yuki berjalan mondar-mandir didalam kantin, ia tampak resah karena hampir 6 jam lamanya Stefan belum juga kembali. Berulang kali ia menelfon Stefan namun ponsel Stefan sepertinya tidak dapat dihubungi.

"Kenapa suamiku lama sekali" Keluh Yuki pada semua orang yang ada disana.
Ameela yang sedang asyik berkutat dengan ponselnya langsung berbalik ke arah Yuki.

"Suami mu sudah sampai dia ada disana dan..." Ameela menghentikan kata-katanya. Ia menutup mulutnya sembari menahan tawa melihat penampilan Stefan tak terkecuali semua orang disana. Mereka semua merasa heran dan merasa lucu disaat bersamaan ketika melihat penampilan Stefan.

"Yuki maaf aku terlambat" Ujar Stefan. Yuki membulatkan matanya sempurna, ia memandangi Stefan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Bekas adonan menempel diwajah, rambut, tangan bahkan diseluruh baju suaminya.

"Hahahahahaha" Setelah beberapa menit menahan tawa, tawa Mike pun pecah, ia berjalan mendekati Stefan melewati Yuki yang sepertinya kaget melihat penampilan Stefan. Mike menepuk-nepuk keras bahu Stefan sambil tetap tertawa.

"Sepertinya anda baru saja melewati pertempuran hebat Capt!!" Serunya. Stefan mengernyitkan dahinya ketika semua orang disana mulai ikut tertawa. Mereka tak percaya kapten mereka yang terkenal cuek dan keren ity bisa melakukan pekerjaan yang bahkan tidak pernah disukainya yaitu memasak dan membuat kue.

"Sepertinya dokter Yuki adalah musuh terkuat yang sesungguhnya bagi kapten" bisik Marcel pada Rizky. Rizky yang masih tetap tertawa, hanya bisa menganggukan kepalanya tanda setuju.

"Kenapa kalian semua tertawa huh?" Bentak Stefan. Yuki yang sedari tadi terdiam kini mulai ikut tertawa. Ia tau suaminya pasti baru saja melakukan segala cara untuk bisa memenuhi permintaannya. Ia mengeluarkan cermin kecil dari tasnya kemudian memberikan cermin itu pada Stefan.

"Hahaha sayang penampilan mu sangat berantakan, lihat ini, ini dan ini juga" Ucap Yuki sembari menujuk adonan kering yang berada dihidung, pipi serta dahi Stefan. Stefan menatap semua anggotanya dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Silahkan tertawa sepuasnya sebelum kalian berlari mengelilingi barak sebanyak 50 putaran" Ujar Stefan santai namun cukup untuk membuat semua anggotanya berdiri tegak dan berhenti tertawa.

"Kenapa berhenti tertawa?" Tanya Stefan dengan nada mengejek.

"Kapten kami.."

"Aku tidak ingin mendengar alasan kalian" Sela Stefan. Yuki memperhatikan semua wajah anggota Stefan.

Suamiku Kapten (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang