Pagi hari yang cerah, matahari bersinar sangat terang. Langit berwarna biru tanpa awan sedikitpun. Silva dan nenek Vano tengah berkebun bersama sedangkan Vano enak-enakan duduk di dekat kolam renang sambil teleponan dengan Danial.
"Van, gue punya berita buat lo," kata Danial di seberang sana.
"Berita apaan?" tanya Vano.
"Kita sudah menemukan orang yang menghancurkan markas kita."
"Hah? Siapa orangnya?"
"...."
Vano mematikan teleponnya. Raut wajahnya sudah berubah, Silva hanya bersikap cuek dengan Vano.
"Nek, Vano dan Silva pulang dulu ke Salatiga, ya?" Pamit Vano.
"Kenapa buru-buru?" tanya nenek.
"Ada urusan yang harus aku selesain."
"Ya udah, hati-hati di jalan!"
Vano dan Silva bergantian mencium tangan neneknya. Setelah itu mereka masuk ke mobil. Vano menyetir mobilnya dengan sangat mengebut bahkan dia hampir saja menabrak orang dan menabrak mobil yang ada di depannya.
***
Danial tengah menginterogasi orang yang telah menghancurkan markas OrionAlthair, tapi orang tersebut hanya bungkam saja hingga membuat Danial emosi, tapi dia berusaha untuk tidak hilang kendali. Kenzo berusaha untuk membantu Danial karena diantara semua orang yang ada, cuma Kenzo yang cukup sabar.
"Siapa yang telah menyuruh lo buat hancurin markas?" tanya Danial.
Orang yang diinterogasi tersebut hanya diam saja.
"Lo mau ngaku sekarang atau habis ditangan Vano?!" Ancam Kenzo.
"Heh! Vano aja gak ada disini, dia lagi pergi ke Magelang untuk beberapa hari, kan?"
"Siapa bilang gue gak ada disini." Vano melangkah masuk mendekati orang tersebut.
Semua orang tersebut melongo melihat kedatangan Vano. Padahal Danial baru saja mengabari Vano 45 menit yang lalu dan cowok itu sudah sampai? Benar-benar ajaib.
"Van, lo kok udah sampai disini?" tanya Bisma heran.
"Namanya juga Vano," kata Arifin.
Vano hanya tersenyum miring. Dia mendekat ke arah orang tersebut. Nampak dari raut wajah orang tersebut sangat ketakutan melihat Vano datang.
"Lo takut gue datang?" tanya Vano dengan nada sedikit menyindir.
Orang tersebut hanya diam saja, dia tentu saja tidak berani menyaut ucapan Vano.
"Kenapa lo diam saja, bangsat?!" Vano menggebrak meja hingga membuat semua orang terkejut.
"Siapa yang berani menyuruh lo buat hancurin markas gue?" Vano sekali lagi bertanya tapi orang tersebut tetap membungkam mulutnya.
"Sekali lagi gue tanya, Faisal, siapa yang udah nyuruh lo buat hancurin markas OrionAlthair? Lo sendiri aja kan masih anggota baru OrionAlthair, kan?" Vano menatap tajam ke arah Faisal.
Faisal, adalah anggota OrionAlthair yang baru masuk beberapa hari yang lalu. Kenzo yang berhasil menangkapnya ketika Faisal datang kembali untuk mengambil kunci cadangan yang tertinggal di salah satu meja.
Faisal masih saja bungkam, dia tidak mau angkat bicara sejak tadi. Vano dan yang lainnya sudah kehabisan kesabarannya menunggu Faisal menjawab pertanyaan yang diberikan.
"Lo mau mengaku atau lo mati di tangan gue?" Ancam Vano.
"Ok, gue ngaku," ucap Faisal.
"Cepetan!" Gertak Rezvan.
![](https://img.wattpad.com/cover/188152850-288-k526811.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Silvano [Terbit]
Teen Fiction⚠Awas dibikin gregetan dan baper sama kisah Silva dan Vano⚠ [PLAGIATOR DILARANG MENDEKAT! Proses Revisi!!!] PART MASIH LENGKAP! Vano Viandra Putra, seorang ketua geng OrionAlthair yang sangat terkenal di kalangan siswa, guru, maupun masyarakat. Sika...