Kecewa lagi?

3.9K 267 0
                                    

Hari ini Vano akan mengajak Silva datang ke pesta ulang tahun Avariella. Sebenarnya Silva masih ragu-ragu untuk datang ke sana, apalagi dengan Vano. Dia tahu bahwa papa Vano tidak suka jika anaknya itu memiliki hubungan dengan dirinya.

Vano menggandeng tangan Silva, mereka seperti pasangan yang sangat serasi. Dengan melakukan hal tersebut, cukup membuat Silva merasa sedikit tenang dan tidak gugup sama sekali.

"Selamat ulang tahun, Avariella." Silva memberikan kado untuk Avariella.

"Makasih kak Silva." Avariella mengambil kado tersebut dan memeluk Silva dengan erat.

"Abang gak dipeluk juga?" tanya Vano.

"Gak mau. Abang bau," jawab Avariella.

"Enak aja ngatain abang bau!"

Silva hanya menahan tawa melihat perdebatan antara kakak beradik itu. Vano lalu mengajak Silva duduk di kursi yang sudah tersedia di sana. Cowok itu juga mengambilkan makanan untuk Silva.

"Selamat malam semua." Suara pak Aldo menyambut semua tamu-tamunya.

Semua tamu undangan yang hadir langsung memperhatikan ke arah pak Aldo yang sudah berdiri di atas panggung bersama Avariella dan bu Karina. Bu Karina memberikan isyarat supaya Vano ikut bersama mereka.

"Gue ke sana sebentar, ya?" Pamit Vano.

"Ok."

Vano juga ikut berdiri di atas panggung bersama dengan keluarga kecilnya. Tetapi keluarga itu tidak lengkap karena Albris tidak bisa hadir karena dia berada di luar kota untuk kuliah.

Acara pesta ulang tahun dimulai dengan Avariella meniup lilin dan memotong kuenya. Setelah itu semua tamu undangan ikut menikmati pesta tersebut.

"Saya mengucapkan terima kasih atas kehadiran bapak ibu semua. Saya akan menyampaikan sebuah pengumuman penting bagi semuanya, terutama bagi Vano."

Silva bingung dengan ucapan pak Aldo. Pengumuman apa yang akan diberikannya kepada semua orang?

"Saya ingin memberitahukan kabar bahagia lain juga. Anak saya, Vano Viandra Putra kini menjalin hubungan dengan Renata Aurellia. Saya sangat bahagia dengan hubungan mereka berdua. Sekian, terima kasih. Selamat menikmati hidangannya."

Silva sangat terkejut mendengar pengumuman dari pak Aldo. Vano mempunyai hubungan dengan Renata? Lalu buat apa dia minta balikan kemarin dan mengajaknya datang ke acara ini? Mau bikin dirinya malu?

Silva mengepalkan tangannya menahan amarahnya. Dia benar-benar kecewa dengan semua ini. Dia lelah hatinya dipermainkan oleh cowok itu. Kemarin-kemarin Vano selalu bisa membuat hatinya terbang setinggi langit, lalu setelah itu dia membuat hatinya jatuh sejatuh-jatuhnya.

"Lo gak pantas mendapatkan cowok seperti Vano," ucap Alvaro yang sejak kapan sudah berada di sebelah Silva.

"Lo benar. Gue gak pantas buat dia." Silva berdiri dari tempat duduknya.

Silva pergi begitu saja. Tapi Vano menarik tangannya dan membawanya ke hadapan papanya. Di sana Silva bisa melihat Renata yang bersikap sok polos.

"Pa, kenapa papa ngomong kalau Vano punya hubungan dengan Renata?!"

"Papa gak mau kamu berhubungan dengan cewek seperti dia." Pak Aldo menunjuk ke arah Silva.

"Pa! Silva kurang apa sih? Sampai kapan pun Vano akan tetap bersama Silva. Vano tidak akan pernah mau dengan cewek lain!"

"Vano! Sekarang kamu berani membantah keputusan papa?!" Pak Aldo berkata tegas.

"Dia itu gak pantas buat kamu, Vano. Dia kurang cantik, kurang kaya, kurang segala-galanya dibanding Renata." Pak Aldo melanjutkan ucapannya.

Silvano [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang