PDKT

5.7K 340 5
                                    

Lina berdiri di depan kelas XI IIS 2. Entah dapat keberanian darimana cewek itu mau ke kelas IIS 2. Ariena dan Silva yang menjadi korban dari perbuatan Lina, mereka berdua disuruh menemani Lina tanpa tahu apa masalah cewek itu.

Kenzo dan Arifin baru saja berangkat sekolah dan hendak masuk ke kelasnya tapi langsung dihadang oleh Lina. Kedua cowok itu saling pandang, mereka bingung kenapa Lina tiba-tiba menghadangnya.

"Mana Danial?" tanya Lina lantang.

"Cie ... nyariin gue, kangen ya?" Goda Danial yang baru saja tiba bersama teman-temannya.

"Kangen, kangen. Lo makan tuh kangen! Mana buku gue?!" tanya Lina sedikit berteriak.

"B...uku yang mana?" tanya Danial pura-pura lupa.

"Gak usah sok bego kaya gitu deh!"

"Ya tapi buku lo yang mana?"

"Buku yang waktu itu lo buang ke tempat sampah. Gue ngasih lo waktu tiga hari buat nyalin semua catatan dalam buku itu. Dan sekarang udah lebih dari tiga hari. Gue tagih buku itu."

"Buku lo ketinggalan di rumah."

"Ketinggalan di rumah atau belum lo salin?" tanya Lina menyindir.

Danial hanya tersenyum kecut. "Belum gue salin," jawab Danial.

Lina mengepalkan tangannya marah. "Cepat balikin buku gue!"

Danial mengambil buku Lina di tasnya lalu menyerahkan buku tersebut. Lina mengambilnya dengan kasar.

"Lo sudah membuktikan kalau lo bukan tipe cowok yang bertanggung jawab. So, jangan harap lo bisa naklukin gue." Lina langsung pergi dari depan kelas XI IIS 2 diikuti oleh Ariena dan Silva.

Kata-kata Lina bisa menyiutkan nyali orang yang mendengarnya. Bahkan Kenzo, yang masih sepupunya heran melihat sikap Lina. Cewek itu memang benar-benar tidak suka dengan Danial.

Lina duduk di bangkunya, dia masih sangat kesal kepada Danial. "Sialan tuh cowok," umpat Lina.

"Sabar Lin," ucap Ariena.

"Lo bilang sabar mah gampang, sedangkan melakukannya yang sulit."

***

Seisi kelas XI IIS 2 ribut sendiri-sendiri. Mereka berebut menyalin jawaban milik Kenzo dan Mitha yang merupakan orang yang pintar di kelas tersebut. Mereka semua berlatih menulis cepat karena PR sangat banyak sedangkan sebentar lagi bel masuk akan berbunyi.

Kring!!!!

Bel masuk telah berbunyi. Seluruh siswa kelas XI IIS 2 menulis mengebut, tidak mempedulikan hasil tulisan mereka yang sama dengan cekeran ayam yang terpenting PR mereka selesai dan gak bakal kena hukuman dari guru.

"Yes gue selesai nyalin tugas!" teriak Danial bahagia.

"Selesai nyalin tugas kok segitu bangga nya," sindir Kenzo.

Danial hanya cengar-cengir. "Kapan-kapan gue  bakal ngerjain sendiri."

"Kapan-kapan itu kapan?"

"Kalau sudah ada orang yang mampu merubah gue."

Sudah lebih 30 menit tapi guru belum juga masuk. Anak IIS 2 lebih memilih untuk berkumpul di pojok kanan, kiri, depan, belakang, dan mereka biasanya akan merumpi. Tak hanya kaum hawa saja yang suka ngomongin orang, tetapi kaum adamnya juga gak kalah heboh dari kaum adam.

"Anjir, gue tadi nulis cepat-cepat ternyata eh ternyata gurunya gak datang," gerutu Rezvan.

"Makanya lain kali ngerjain PR nya di rumah, bukan di sekolah," kata Kenzo.

Silvano [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang