Bentrokan dan Tantangan

8.2K 403 30
                                    

Vano menyerngitkan dahi ketika mendapat sebuah pesan tantangan dari geng Rigelius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vano menyerngitkan dahi ketika mendapat sebuah pesan tantangan dari geng Rigelius. Danial dan Fadhil saling pandang ketika melihat perubahan raut wajah sang ketua mereka.

"Ada apa, Van?" tanya Danial.

"Kita ditantang anak Rigelius di lapangan Gebrak," jawab Vano lalu memasukkan ponselnya ke saku celana.

"Kalau gitu mending kita panggil semua anak OrionAlthair dan menuju ke lapangan Gebrak," ucap Rezvan.

"Nah betul tuh bos," kata Andhra.

"Kita cabut sekarang juga. Panggil yang lain untuk datang ke lapangan Gebrak sekarang juga!" perintah Vano dan langsung dijalankan oleh Arifin.

Kedelapan orang inti OrionAlthair berangkat bersama ke lapangan Gebrak yang letaknya agak masuk ke daerah pedalaman dan lumayan sepi. Saat menuju ke sana, mereka bertemu dengan anggota OrionAlthair yang lainnya dan mereka berkumpul di lapangan Gebrak.

Di sana, sudah ada anak Rigelius yang menunggu kedatangan anak OrionAlthair. Banyak anak Rigelius yang membawa senjata seperti kayu, tongkat kasti, dan masih banyak yang lainnya. Vano turun dari motornya, kacamata hitamnya masih terpasang. Dia menghadap ketua Rigelius.

"Mau ngajak tawuran?" tanya Vano dengan nada meremehkan.

"Kalau iya emangnya kenapa? Lo takut?" Ejek Alvaro.

Alvaro Argi Agustino, ketua geng Rigelius. Dia tak kalah tampan dan berani dengan Vano, tapi jika dibandingkan, maka jauh lebih baik Vano daripada Alvaro.

Vano tersenyum miring mendengar ejekan yang terlontar dari mulut Alvaro. "Harusnya lo ngaca! Yang sering takut itu siapa dan yang sering kalah dalam pertempuran itu siapa? LO atau gue?!"

"Banyak bacot, lo." Alvaro langsung melayangkan pukulannya tetapi Vano berhasil menggunakan hindaran sisi.

Perkelahian terjadi antara Alvaro dengan Vano. Tak hanya itu, bentrokan pun dimulai antara geng OrionAlthair dengan Rigelius. Seperti biasanya, geng Rigelius selalu mengalami kekalahan. Saat bentrokan sedang terjadi, terdengar suara sirine polisi. Mereka semua langsung panik dan membubarkan diri.

"Gila, ada polisi," ucap Arifin panik.
Rezvan tertawa terbahak-bahak hingga membuat semua orang kebingungan melihat tingkahnya yang 4D.

"Lo kenapa malah tertawa?" tanya Bisma.

Rezvan mengeluarkan ponsel dari dalam jaketnya, ternyata suara sirene itu berasal dari ponselnya. "Sirene palsu."

Silvano [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang