"Aku pulang dulu," Arman beruujar sambil mengecup kening Natasha dengan sayang.
"Kalau ada apa-apa, hubungi aku. Aku akan langsung kesini," sambungnya.
Natasha mengangguk. Dia memeluk Arman dan menyandarkan kepala di dada bidang Arman sambil menghirup wangi pria itu sebanyak yang dia bisa.
"Alesha menemanimu. Kalau kamu masih takut, tidur dengannya saja. Dia tidak akan keberatan. Dia sejak kecil ingin sekali punya kakak perempuan,"
"Hn..."
Arman mengusap punggung Natasha dengan perlahan sampai gadis itu melepaskan pelukannya dan menjauhkan diri darinya.
"Aku pulang, ya,"
"Hati-hati di jalan,"
Arman tersenyum. Dia berbalik dan berjalan menuju lift. Sementara Natasha menutup pintu apartment itu. Arman mengeluarkan mobilnya dari parkiran apartment dan segera menuju ke pinggiran jakarta. Daerah pergudangan tua yang sudah lama tidak terpakai.
Satu setengah jam perjalanan, Arman sampai disana. Dia memarkirkan mobilnya di salah satu gudang yang di depannya sudah ada beberapa mobil terparkir. Arman turun dan masuk ke dalam gudang itu.
"Dia orangnya?"
"Iya, tuan muda,"
Arman menatap bengis orang-orang di depannya. Dia mengambil kursi dan duduk disana.
"Ayahku tahu hal ini?"
"Tidak tuan muda. Tuan tidak tahu,"
Arman mengangguk kecil. Dia mengeluarkan sepasang sarung tangan karet dari kotaknya. Dia memakai sarung tangan itu.
"Selagi aku masih berbaik hati, sebaiknya kalian akui apa yang kalian lakukan pada gadisku,"
"Sa-saya tidak tahu apa-apa,"
"Tidak tahu apa-apa?"
Pemuda di yang tadi berbicara langsung terdiam saat mendengar nada suara Arman. Dengan lambat pria itu meneguk ludahnya.
"Kami hanya dibayar untuk membawa badannya ke dalam ruang penyimpanan itu,"
"Siapa yang membayar kalian?" Tanya Arman.
"Seorang pria,"
Bugh!
"Aku bisa lakukan itu lebih dari yang kau bayangkan," ancam Arman setelah melayangkan bogemannya ke pipi pria di depannya.
Pria itu meringis dan diam. Arman mulai kehabisan kesabaran dia menarik kerah baju pria itu dan mengangkat tangannya.
"No!" Pekik pria satunya.
Arman menoleh ke arahnya. Pria berperawakan tinggi dengan wajah western yang sangat nampak jelas.
"Ronald. He told us to do that. He paid us,"
Arman melepaskan tangannya dari pria di depannya.
"Be ready," ujar Arman.
"For what?"
Arman diam saja. Dia hanya melepas sarung tangan karet di tangannya sambil berbalik.
"Sebarkan berita tentang mereka dan hubungan mereka berdua. Lepaskan mereka besok pagi dengan keadaan naked di ruang yang sama dengan tempat mereka mengurung Natasha. Lalu, cari Ronald dan bawa dia kesini,"
"Baik tuan,"
Arman pergi dari sana. Dia bergerak menuju ke apartment-nya kembali. Alesha baru saja menghubunginya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS#2] Between Me, You and Work
Teen FictionCerita ini seri kedua dari Dimitra series. menceritakan putra kedua keluarga Dimitra yang berprofesi sebagai Chairman dari perusahaan besar milik keluarga Dimitra yang diwariskan oleh ayahnya. "Siapa dia?" "Karyawan magang sir..." 'Menarik' Rate 16+