Sesuai saran dari sang ayah, Arman pergi ke hotel mewah di Jakarta itu. Arman mengajak Natasha untuk melihat ruangan yang bisa mereka sewa. Setelah berdiskusi mengenai harga dan jam pemakaian, Arman membayar uang sewa ballroom itu. Selesai dengan urusan tempat dan makanannya, Arman mengajak Natasha mengambil perhiasa yang dia titipkan pada saudaranya.
"Mau cincin lagi?" Tawar Arman.
"Mau taruh dimana lagi? Ini cincin lamaran saja masih melingkar di kanan,"
"Di sebelah kiri?"
"Nanti. Kalau sudah sah,"
Arman tertawa kecil. Dia mengambil gelang dan kalung. Gelang dan kalung itu dihiasi berlian. Arman memang sudah memesan semua itu langsung dari luar negeri sejak jauh-jauh hari. Dia hanya mengambilnya saja hari ini.
"Ayo pulang!" Ajak Arman.
Mereka pulang dan beristirahat. Arman memandangi kalung dan gelang yang dia bawa pulang tadi. Dia tersenyum dan memilih membersihkan badannya.
"Lima hari lagi. Tinggal mengundang kenalan-kenalan papi,"
Arman tersenyum dan memejamkan matanya sambil merebahkan diri di atas ranjang besarnya.
............
The Ritz Carlton Grand Ballroom, 6.30pm
Arman tersenyum tipis di dalam mobilnya. Arman baru saja sampai setelah dia tadi sempat terjebak dalam urusan bisnisnya yang mendadak menyulitkannya. Arman segera berlari masuk ke dalam hotel, dia bergegas menuju grand ballroom karena 30 menit lagi, acara pertunangannya akan dimulai.
"Nah itu dia datang," ujar Ardan yang tengah berdiri di depan pintu ballroom.
"Asha mana?" Tanya Arman sambil mengatur napasnya yang sedikit terengah karena berlari.
"Dia masih di kamar. Alesha dan Maura ada disana,"
Arman mengangguk.
"Masalahnya sudah selesai?" Tanya Arsen.
"Sudah,"
Arman merapikan jas-nya yang agak kusut, setelahnya di memasuki ballroom yang sudah diisi oleh banyak tamu. Arman menyapa singkat tamu-tamu itu. Di sebelahnya kakak dan adik kembarnya juga melakukan hal yang sama. Tak jarang para kenalan ayahnya itu mengaku "patah hati" saat mendengar kabar pertunangan Arman. Arman hanya menebar senyum formal di wajahnya.
Sampai saat akhirnya acara itu dimulai dengan kata sambutan dari mc. Dilanjut dengan kedatangan Natasha yang di beritakan oleh sang mc. Arman berjalan menuju ke pintu masuk Ballroom. Dia menjemput sendiri kekasihnya. Arman membuka pintu ballroom itu dan tertegun saat melihat kekasihnya.
Di depannya, Natasha menggunakan gaun yang lumayan membuatnya terpana namun juga geram. Arman mengambil tangan Natasha dan mengalungkan tangan itu di lengan kirinya.
"Kenapa pakai baju ini?" Tanya Arman berbisik.
"Hanya ini yang ada di kamarku,"
Arman langsung menoleh. Langkah kaki mereka yang perlahan terhenti sejenak sebelum akhirnya, Arman melanjutkan langkahnya.
"Apa kamu sedang bercanda? Kemarin kita sudah fitting baju dan bukan baju ini yang harusnya kamu pakai,"
"Aku tahu. Tapi, di kamarku benar-benar hanya ada baju ini,"
Arman menggeram. Dia tahu saudara-saudaranya yang pasti sudah menukar gaun pilihannya.
"Apa kamu tidak suka?" Tanya Natasha.
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS#2] Between Me, You and Work
Teen FictionCerita ini seri kedua dari Dimitra series. menceritakan putra kedua keluarga Dimitra yang berprofesi sebagai Chairman dari perusahaan besar milik keluarga Dimitra yang diwariskan oleh ayahnya. "Siapa dia?" "Karyawan magang sir..." 'Menarik' Rate 16+