Like An Angel

8.9K 630 33
                                    

Bukan rahasia lagi kalau keluarga Dimitra terkenal dengan arogansi dan kekejamannya yang tinggi. Bahkan Kaysha harus mengakui itu. Berada di dekat keluarga Dimitra membuatnya sedikit banyak tahu dan paham bagaimana keluarga itu bertindak. Namun tetap saja, Kaysha merasa takut setiap melihat mereka murka.

Melihat mereka murka pada orang lain saja Kaysha sudah takut. Apalagi jika kemurkaan itu terlempar padanya? Kaysha hanya bisa terdiam dengan badan yang gemetar.

"Cepat jawab! Kami sudah begitu baiknya memperlakukanmu dan ini balasanmu?"

Kaysha diam saja. Ingin menangis pun tidak bisa. Bagaimana bisa apa yang Kaysha takutkan terjadi. Dia hanya bisa menunduk tanpa menjawab. Bahkan jika salah satu dari mereka memukulnya, Kaysha tidak akan bisa mengelak.

"Benar-benar! Aku rasa kak Albern salah memilih dia!!"

"Mungkin. Mungkin saja Albern tidak lagi melihat sosok asli dari benalu seperti dia!"

Lihat! Hardikkan itu terlempar padanya dari sepupu-sepupu Albern. Kaysha tidak tahu harus berbuat apa. Semua hardikkan itu benar-benar membuatnya tidak berkutik.

"Tidak tahu diuntung!"

Kaysha tetap diam. Tangannya hanya saling meremas satu sama lain.

"Dasar pembawa sial!" Ucapan menyakitkan itu terlempar dari sosok anak yang bahkan baru genap berusia sepuluh tahun.

Kaysha tertegun. Dia ingat dulu semua orang mengatai-nya seperti itu. Hanya karena dia tidak punya orang tua. Kaysha  terkejut saat mendengar suara pukulan keras. Dia lebih terkejut lagi saat melihat siapa yang memukul dan dipukul.

"Kay, maafkan Vincent, ya?" Ujar sosok perempuan cantik yang Kaysha tahu adalah ibu dari Zack, Xaferius dan Vincent.

Dia juga yang tadi memukul Vincent dengan tangannya sendiri.

"Vincent, cepat minta maaf!"

"Tidak mau! Itu memang benar! Kalau bukan karena dia, kak Nia tidak akan jatuh dari tangga, kan?"

"Vincent!" Bentakan itu membuat Vincent merengut.

Para ibu sudah sampai disana. Mereka terkejut saat mendengar bagaimana anak-anak mereka menyalah Kaysha. Padahal, mereka tahu belum tentu Kaysha yang bersalah. Maura dan Natasha mendekati Kaysha.

"Kay-" Maura memanggil namun terpotong saat Kaysha tiba-tiba membungkukkan badannya.

"Kaysha minta maaf tante," ujar anak itu dengan suara seraknya.

Kaysha merasakan bahunya dirangkul seseorang. Dia tahu orang itu adalah ibunya Albern. Wanita cantik itu mengajak Kaysha untuk kembali berdiri dengan benar.

"Kay... bagaimana kalau Kay cerita pada mommy?"

Kaysha diam saja. Dia tidak berani bercerita. Dia hanya diam.

"Kay..."

"Kaysha minta maaf," ujar Kaysha lagi.

Anak-anak itu tetap mencibir Kaysha. Merasa Kaysha tetaplah salah.

"Nak... ini-" lagi-lagi ucapan Maura terpotong.

"Kay minta maaf kalau Kay hanya membawa keburukan untuk kalian," ujar Kaysha.

Tangan anak itu meremas kuat ujung kemeja yang dia pakai. Maura menatap anak itu dengan tatapan sendu. Dia pernah berada di posisi itu. Dia tahu bagaimana rasanya menjadi Kaysha.

"Kak Kaysha!" Panggilan itu membuat semua orang menoleh.

Alden dan Alvian ada diujung lorong. Mereka segera menghampiri Kaysha. Tepat di depan Kaysha. Tanga Alden sudah bertengger di kedua lengan Kaysha.

[DS#2] Between Me, You and WorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang