Seperti perkiraan Arman sebelumnya, acara malam ini lumayan ramai dan dipenuhi oleh perempuan dan pria yang memamerkan kekayaan mereka. Saat Natasha dan Arman datang, semua perhatian tertuju pada mereka. Arman memilih merangkul pinggang Natasha dengan erat namun lembut. Membuat gadis itu merasa nyaman di dekatnya.
"Kalau mereka macam-macam aku akan hancurkan mereka," ujar Arman.
"Jangan berlebihan!" Natasha menegur kekasihnya itu.
"Aku ingin cepat-cepat mengumumkan pertunangan kita,"
Natasha tersenyum saja. Arman mengajaknya berkeliling dan beberapa kali berhenti untuk sekedar berbasa-basi dengan orang-orang disana.
"Asha,"
"Hm?"
"Kita kesana sebentar ya?"
Natasha mengangguk. Dia mengikuti Arman. Mereka berjalan dalam kerumunan manusia kaya yang saling memakai topeng di wajah mereka. Topeng wajah ramah namun, menusuk di belakang.
"Hai, Arman!" Arman tersenyum kecil.
"Sayang, kenalkan, ini Harry. Kakaknya Maura," ujar Arman.
Natasha tersenyum kecil dan mengulurkan tangannya ke arah Harry yang disambut pria beranak satu itu.
"Harry,"
"Natasha,"
"Dia kekasihmu?"
Natasha tersenyum kecil.
"Ralat, aku tunangannya," ujar Arman.
"Kapan kalian bertunangan? Acaranya saja belum aku datangi,"
"Resminya nanti,"
Harry mengangguk.
"By the way, dia kenal baik dengan adikmu,"
"Dengan Mara?"
Kali ini Arman yang mengangguk.
"Dia satu kampus dengan Mara,"
Harry nampak terkejut sebelum dia mengangguk. Dia nampak seperti orang yang baru teringat sesuatu. Natasha tersenyum kaku melihat tatapan Harry. Hanya sejenak, setelah itu Harry berbincang dengan Arman. Disusul kedatangan seseorang pria lagi. Arman terlarut dalam pembicaraan bersama kenalannya itu.
"Sayang," panggil Natasha.
"Ya?"
"Aku ke toilet sebentar,"
Arman mengangguk. "Aku antar?"
"Tidak usah. Kamu tunggu disini saja. Aku akan segera kembali,"
Arman mengangguk lagi. Natasha pergi ke toilet dan menuntaskan panggilan kecil dari alam. Setelahnya, dia keluar dan mencuci tangannya. Natasha melihat ada perempuan yang masuk ke dalam kamar mandi itu. Perempuan cantik. Natasha seperti pernah melihatnya tapi, dia lupa dimana.
Tidak mau ambil pusing, Natasha beranjak dari depan wastafel dan bergegas keluar. Natasha kembali ke pesta megah itu. Mencari Arman namun, pria itu hikang ditelan keramaian. Akhirnya, Natasha memilih mengirimkan pesan singkat untuk menanyakan keberadaan Arman.
Kamu dimana?
Sedang ke toilet. Sebentar lagi kembali
Jangan lama-lama! Aku sendirian disini 😣😣
KAMU SEDANG MEMBACA
[DS#2] Between Me, You and Work
Teen FictionCerita ini seri kedua dari Dimitra series. menceritakan putra kedua keluarga Dimitra yang berprofesi sebagai Chairman dari perusahaan besar milik keluarga Dimitra yang diwariskan oleh ayahnya. "Siapa dia?" "Karyawan magang sir..." 'Menarik' Rate 16+