🛫 Flight Home 🛬

7.7K 565 23
                                    

Ibiza, Spain. 1 pm,

Arman merengut kesal. Dia dan Natasha sudah berdebat sejak tadi pagi. Perdebatan mereka hanya karena Natasha ingin mencoba wine terbaik di Vilafranca del Penedès. Arman bukannya tidak mau membawa istrinya kesana. Namun, jarak tempuh 6 jam lebih itu membuat Arman ragu. Ditambah lagi, Natasha itu memiliki toleransi yang buruk pada alkohol.

Arman akui, dia senang saat Natasha menjadi lebih jujur dan terbuka juga menggoda. Namun, dia tidak mau istrinya berada dalam pengaruh alkohol untuk menjadi jujur padanya.

"Tidak, Asha," ujar Arman lagi. Untuk kesekian kalinya dia menolak.

"Arman... aku mau mencobanya,"

Arman menghela. Dia meletakan alat makannya dan menghampiri Natasha. Arman berdiri di sebelah kursi istrinya. Dia menunduk dan menjepit dagu Natasha dengan jari telunjuk dan ibujarinya. Arman mengarahkan wajah cantik itu ke arahnya.

"Dengarkan aku baik-baik nyonya Dimitra yang cantik jelita..." ujar Arman.

Arman menatap lekat Natasha dan itu membuat Natasha ikut menatapnya dengan intens.

"Aku bisa saja mengajakmu kesana sekarang. Perjalanan 6 jam tidak akan ada apa-apanya. Hanya saja,"

Arman memajukan kepalanya hingga hidung mereka saling bersentuhan.

"Kamu yakin mau mencoba wine disana?"

"Tentu saja!" Jawab Natasha yakin.

"Apa kamu lupa dengan yang terjadi  waktu itu?"

Arman melihat wajah Natasha merona. Arman yakin istrinya itu tengah mengingat malam dimana mereka baru 2 hari tiba di Ibiza.

"Aku sih tidak keberatan saat kamu menjadi serigala betina. Aku senang malah. Hanya saja, kamu yakin kamu mau kejadian seperti itu berulang kembali?"

Natasha semakin merona kuat. Arman hampir tertawa melihat ekspresi istrinya. Arman akui Natasha dan alkohol adalah perpaduan yang menyiksa. Nikmat namun mengkhawatirkan. Jika selama ini Natasha yang bangun dengan banyak love bite, saat Natasha mabuk, bukan hanya cakaran, bahu, leher, dada, perut, bahkan lengan Arman penuh dengan love bite dari istrinya itu.

Arman memiliki perut sixpack dan Natasha dengan senang hati menandai tiap kotak otot perut Arman dengan love bite-nya.

"Masih mau kesana?"

Natasha menggeleng ragu. Arman terkekeh. Dia mengecup bibir Natasha dengan sayang.

"Kita ke Madrid saja ya?"

"Mau kemana?"

"Ada banyak museum disana. Lalu, belanja bagaimana?"

"Aku tidak suka belanja!"

Arman mengangguk.

"Kita bisa jalan-jalan disana," ujar Arman.

Natasha mengangguk akhirnya. Dari sanalah kesepakatan mereka untuk terbang ke madrid dan menghabiskan waktu 2 minggu lagi di Madrid.

.............

Madrid, Spain. 7 pm,

"Jangan dekat-dekat!"

"Hah?"

Arman tercengang. Dia mengerutkan kening saat istrinya melarangnya mendekat.

"Kenapa?"

"Bau-mu membuatku pusing,"

"Hah?"

Arman mengendus badannya. Dia memang memakai sampo milik Natasha hari ini. Itu pun terpaksa karena, sampo miliknya tertinggal di hotel tempat mereka menginap dua hari lalu.

[DS#2] Between Me, You and WorkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang