9. Pengumuman

132 15 0
                                    

Saat yang ditunggu-tunggu pun tiba. Pengumuman lomba antar kelas memeringati hari jadi sekolah. Sorak tidak sabar para siswa pun terdengar. Hari ini saat jam upacara, kepala sekolah mengumumkan di depan anak-anak semua.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh," salam Kepala Sekolah.

"Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh," jawab semua murid.

"Baik anak-anak, saya tahu kalian sudah lama menunggu hasil perlombaan yang diadakan lusa lalu. Saya akan mengumumkan juara satu sampai tiga dari semua perlombaan.

"Kategori perlombaan daur ulang juara tiga dimenangkan oleh...,"

"Kelas delapan D!"

"Juara dua diraih oleh... Kelas delapan I!"

Teriakan pun menggema di seisi lapangan. Barisan kelas sembilan terlihat lesu karna angkatan mereka belum juga mendapatkan.

"Dan juara satu diraih oleh... Kelas sembilan I!"

"Perwakilan agar maju ke depan!"

Tidak disangka-sangka kelas ter-absurd bisa memenangkan lomba itu. Terimakasih diucapkan untuk saudari Nana tercinta!

Nana maju dengan sorakan teman satu kelasnya. Yasmin dan Rere tersenyum senang atas pencapaian kelasnya.

"Kategori lomba futsal juara tiga dimenangkan oleh kelas... Delapan A!

"Juara dua diraih oleh kelas... Sembilan E!

"Dan, juara satu diraih oleh kelas sembilan G!

Teriakan dan tepuk tangan kembali menggema di lapangan. Kelas Ibnu tidak menang. Mereka mengerti mengapa mereka tidak menang. Karna pada saat itu, Rifki memilih mengundurkan diri dengan kondisi Ibnu yang kakinya cidera parah.

"Sorry," ucap Ibnu ke semua anak.

"Santai aja bro, ini mah lomba kecil. Kita bisa menangin lomba yang lebih bergengsi!" Sahut Rifki yang diangguki semua temannya.

Ibnu bersyukur semua temannya tidak menyalahkan dirinya. Malah mendukungnya.

"Kategori lomba menyanyi solo juara tiga dimenangkan oleh... Kelas sembilan G!"

"Gue gak yakin gue menang," ucap Yasmin lesu.

"Apaan sih lo, gini aja udah pesimis. Semangat dong!" seru Rere menyemangati Yasmin

"Juara dua dimenangkan oleh kelas... Sembilan I!"

Yasmin menang. Ia menutup mulutnya. Tak disangka cewek awkward seperti Yasmin bisa memenagkan lomba menyanyi. Padahal kalau dilihat sehari-harinya, suara melengkingnya selalu menjadi gangguan bagi temannya.

"Maju, Yas!" seru Azam.

Yasmin melangkah maju dengan senyum lebar. Ia sempat menoleh ke arah Jimmy. Jimmy membalas mengangguk dan memberikannya jempol dua.

"Dan terakhir, juara satu diraih oleh kelas... Delapan A!

-Dipersingkat saja yaa teman-teman!-

"Terakhir, kategori lomba menulis cerpen juara tiga dimenangkan oleh kelas... Delapan A!"

Rere sangat gugup saat lombanya diumumkan. Ia takut kalau dirinya tidak bisa menang. Rere sungkan jika tidak bisa memberikan piala kepada kelasnya. Nana dan Yasmin saja bisa menang, kenapa Rere tidak?

"Juara dua diraih oleh kelas... Delapan C!"

Rere memejamkan matanya. Ia menahan untuk tidak berteriak saat kelasnya disebutkan atau tidak.

AREYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang