34. Apa?

79 10 0
                                    


Votes terlebih dahulu supaya berkah.

Hai gaes, maaf ya kalo ada typo atau kosa kata yang gak nyambung. Author lagi block writer nih. Hmm😥

Sudah siap baca 2000 lebih word?

Jangan memberi yang lebih, nanti takutnya aku yang letih.

- Areyna -

****

Sudah hampir dua minggu ini Rere sekeluarga tinggal di rumah Liana. Setelah keputusan Abra yang mau untuk menetap di rumah peninggalan Fadli, mereka memutuskan untuk kembali dulu ke Jakarta. Hanya untuk mengambil barang-barang di sana dan mengurusi kepindahan sekolah Rere dan Riri. Abra memutuskan untuk menetap di Jakarta sementara karna kuliahnya tinggal menunggu sidang skripsi.

Saat ini Rere sedang tidur tengkurap di ranjang yang telah di tidurinya selama dua minggu terakhir. Kamar di rumah Liana sangat berbeda jika dibandingkan rumah kontrakan di Jakarta. Walau begitu di sana sudah banyak kenangan Rere dari mulai masuk awal MOS dan berakhir bertemu ketua osis menyebalkan.

Rere menghembuskan napas berkali-kali. Sekali lagi ia akan pindah saat dirinya sudah terlalu nyaman di suatu tempat.

Ting

Rere terlentang seketika saat mendengar bunyi notifikasi yang berasal dari ponselnya. Tangannya meraih benda pipih berwarna casing maroon dan mengotak-atik layar ponsel entah membuka apa. Dahinya mengernyit dalam saat nomor tidak dikenal telah menyepamnya sejak dua minggu lalu tepat Papanya meninggal. Mulutnya juga melebar saat ia membaca satu per satu pesan yang orang itu kirim. Tak lupa kekehan nyaring mengisi kamar ini.

50 pesan

085678***045
Assalamualaikum, ukhti.

Lo kemana sih, gue dateng ke rumah kok sepi amat.

Heh, kemana? Gue di depan nih, anjir.

Kalo lo lupa gue Diki cowok badboy terkeren dan terganteng se- Gajah Mada.

Lo gak buka hp ya?

Gak punya paketan?

Ah elah gue telpon ya...

Gak diangkat juga. Ngomong kasar boleh gak sih?

Gak ah nanti lo tambah suka lagi sama gue.

Rere tidak bisa menahan senyumnya yang sejak tadi terbit. Pesan yang dikirim Diki terlalu kocak dan alay sampai dia ingin menjambak rambut panjangnya itu jika bertemu. Tapi Rere juga kasihan terhadapnya. Jadi selama ia di Semarang Diki pernah datang ke rumahnya? Dan tidak ada orang?

"Males banget gue bales chat lo." Rere tertawa miris

085678***045
Heh lo gak kangen sama gue?

Main yuk?

Ayam, gak dibales juga chat gue. Padahal gue relain gak bales chatnya ciwi-ciwi demi ngechat lo.

"Siapa suruh?"

Rere menscroll kembali chat Diki yang belum ia baca. Tangannya tiba-tiba berhenti pada pesan di tanggal tepat Papanya meninggal.

085678***045
Re, lo gakpapa beneran?

Sumpah gue kesel banget sama lo, notifnya ada tapi gak pernah bales chat gue. Iya tau gue ganteng.

AREYNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang