Votes terlebih dahulu supaya berkah
****"Mau masuk dulu nggak?"
"Langsung balik aja."
Rere mengangguk lantas melirik sebentar ke arah Ibnu. "Makasih."
Ibnu mengangguk sekali lalu menyalakan mesin motornya. Ia menoleh sebentar pada Rere lalu menjalankan motornya pergi.
"Hashh, nih jantung kenapa."
Rere berjalan masuk ke rumahnya. Matanya memicing saat melihat mobil putih yang tak asing menurutnya. Cepat-cepat kakinya ia langkahkan dan dugaannya benar. Kedua sahabatnya sedang asyik mengobrol dengan sang Mama.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam." Mereka bertiga kompak menoleh dan tersenyum saat melihat Rere datang.
"Lama amat ngapelnya." Celetuk Yasmin.
Rere melirik malas lalu duduk si sebelah sang Mama. "Ngapain kesini?"
"Menjalankan misi." Jawab mereka bersama.
Rere mendengus keras. Niatnya ingin langsung istirahat tetapi kedua sahabatnya malah ingin mengorek informasi darinya.
"Karna sekarang Rerenya udah pulang, mending kalian langsung ke kamarnya aja."
"Siyap Tante."
"Enggak enggak. Jangan di kamar nanti rusuh." Tolak Rere.
"Nggak bakalan rusuh." Nana mengacungkan peacenya membuat Rere beranjak malas dan menyuruh keduanya mengikuti.
"Kamar lo berantakan banget, Re." Ucap Yasmin saat menginjak selimut yang tak sengaja jatuh. Matanya juga menangkap beberapa bungkus makanan yang berserakan di pojok sana.
"Ini mah lo yang rusuh bukan kita."
Rere melepaskan hijabnya dan berjalan menuju kamar mandi. Mengabaikan tatapan aneh kedua sahabatnya saat baru pertama kali masuk ke kamarnya.
"Itu di sana aja jajan." Ujar Rere saat keluar dari kamar mandi sambil mengelapi wajahnya yang basah. Ia sedikit terkejut karna kondisi kamarnya yang berubah menjadi rapi.
Disana Yasmin menampilkan wajah masam dan Nana yang tersenyum ke arahnya. Ini pasti Nana yang membujuk. Tahu Nana tipe orang yang tidak bisanan.
"Jadi ada gunanya kalian kesini."
Yasmin memutar bola matanya malas. "Sekarang ke topik masalah. Gimana tadi?"
Rere mengangkat kedua alisnya. Mengambil sisir lalu berjalan menuju kasur dan duduk melingkar dengan mereka.
"Gitu." Jawabnya seadanya sambil menyisiri rambutnya.
"Yang detail."
"Gak ada yang kayak lo omongin sih."
"Maksutnya?" tanya Nana.
"Ya gue kesana cuman ngobrol sama Bunda."
Yasmin menyipitkan mata menyelidik. Masih ingin mengorek-ngorek apapun yang ingin ia ketahui.
"Gak ada pertanyaan atau permintaan?"
"Tawaran apa sih."
"Misal, gimana anak Tante? Kamu sama anak Tante deket ya? Kapan kapan main gih sama anak Tante."
Nana mengangguk mengerti lalu menoleh lagi ke arah Rere. "Ada gitunya nggak?"
Rere menggeleng pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
AREYNA
RomanceGimana kalo awalnya kalian ogah-ogahan sama seseorang tapi berakhir peduli dan suka sama dia? Areyna, gadis kembar yang mempunyai sifat galak, jutek tapi lembut dengan keluarga jatuh hati pada seorang Ibnu Zidan Ma'arif yang terkenal religius dan di...