Sambutan Ketua Geng

510 131 17
                                    

Alfa mendengus sebal, Saat merasa Osi masih mengikutinya sejak turun dari busway. Terlebih saat ia mengingat bagaimana mesumnya gadis itu saat meraba-raba wajahnya, Alfa sampai merinding sendiri saat membayangkan hal itu. Ia lantas menghentikan langkahnya mendadak, membuat Osi yang mengekor di belakangnya tersentak dan berakhir dengan menubruk punggungnya.

"Aduuuuh"

"Ngapain si lo ngikutin gue!" Omel Alfa

"Siapa juga yang ngikutin lo, yee GR!"

"Tadi juga lo bilang begitu 'siapa juga yang mau naik busway' tapi akhirnya naik juga kan lo?"

"Dibilang tadi itu gue cuma mau memastikan aja, makanya gue ikutin lo naik busway!" Kilah Osi

"Alesan! Memastikan apa coba?"

"Yaa... memastikan kalo gue udah gak bisa liat dosa, aib, ataupun hal buruk orang lain" Jelas Osi sambil tersenyum sumringah, mengingat kemampuan sialannya itu sudah sirna.

"Maksud lo, selama ini lo bisa liat semua dosa, aib, ataupun hal-hal buruk dalam diri orang lain gitu?"

"Iya!"

"Terus?

"Ya sekara-----"

"Terus, maksud lo gue percaya gitu?

"Gue serius, gue bisa melihat itu semua kalo gue bersentuhan sama orang itu sendiri"

Alfa tertawa hambar, sebelum menanggapi gadis di hadapannya ini.

"Yayaya anggap aja gue percaya lah ya sama omong kosong lo itu"

"Gue serius Alfa!"

"Ya okey! Okey lo bisa melihat segala keburukan dalam diri orang lain saat lo bersentuhan dengan orang itu sendiri, tapi sekarang kemampuan lo itu udah ilang semenjak lo bertemu dengan gue, Okey! Okey gue percaya! Jadi sekarang berhenti ngikutin gue, okey? Masalah kita udah clear, kan? Lo udah gak penasaran lagi kan? Jadi silahkan jauh-jauh dari gue, selama gue masih bersikap baik-baik" Lelaki itu tersenyum masam setelah mengakhiri kalimat terpanjangnya yang pernah ia ucapkan pada orang lain.

Osi mendengus, wajahnya kembali pada mode yang tidak enak di lihat; cemberut

"Dasar lo pelit! Udah tau sekolah ini luasnya ngalahin istana presiden, gue kan anak baru disini, gue gatau kelas gue dimana, ruang guru dimana, kasih tau kek!"

"Bodo amat. Kerjaan banget gue ngasih tau lo bagian-bagian sekolah ini, kira lo gue tour guide?" Alfa tersenyum miring "Lo punya mulut kan? Nah tanya! Tapi jangan tanya sama gue, karna gue males jawabnya. Dah ya, awas lo ngikutin gue lagi! Nanti gue aduin ke kesiswaan kalo lo tadi melakukan percobaan pemerkoasaan!" Alfa lantas berlalu pergi meninggalkan Osi dengan sumpah serapahnya

"DASAR LO PELIT, SOMBONG, JUTEK, NYEBELIN! AWAS LO YA! GUE SUMPAHIN NANTI CINTA SAMA GUE!"

***

Osi menyerah setelah berkeliling menelusuri lorong demi lorong sekolah ini guna mencari kelasnya. Pasalnya sekolah ini benar-benar luas, terdiri dari 4 lantai yang mana di setiap lantainya memiliki banyak sekali lorong dan ruangan, sebelum tenaganya benar-benar habis, ia hendak kembali ke lapangan, mencari siapa pun yang bisa ia tanyai tentang keberadaan kelasnya yang ghaib.

Saat ia berada di ujung anak tangga terakhir, ia melihat tiga orang laki-laki tengah berkumpul sambil asik mengobrol, dan tertawa. Yang satu dengan posisi membelakanginnya. Akhirnya Osi memberanikan dirinya untuk bertanya pada mereka.

"Permisi, saya boleh tanya gak? Kelas 11 IPA 3 dimana ya?" Tanya Osi sedikit canggung.

Seketika lelaki yang tengah membelakangi gadis itu menolah, dan terkejut saat mendapati apa yang ia lihat.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang