Recovery

279 87 31
                                    

Ini adalah hari ke 4 Osi di rawat. Perlahan keadaanya mulai pulih. Dan ia sudah di perbolehkan untuk kembali kerumah.

Selama Osi dirumah sakit pun, teman-teman sekelasnya, dan beberapa perwakilan guru turut hadir untuk menjenguk dan memberi support pada Osi, agar tidak terlalu lama terlarut dalam traumanya.

Sejak kejadian Hans itu, sekolahnya memang ramai jadi bahan perbincangan, bahkan ada beberapa wartawan stasiun televisi yang datang untuk sekedar mencari berita dan kronologi kejadian menyeramkan yang rasanya tidak mungkin di lakukan oleh anak SMA.

Tapi untungnya, sekolah dengan baik menutup identitas Osi, Alfa, dan Sadev agar tidak tersebar dan menimbulkan trauma untuk mereka di kemudian hari. Sekolah hanya memberikan penjelasan secara inti, kalau memang Hans memilik gangguan mental, dan kasus pun telah selesai.

Dengan begitu tidak ada lagi yang perlu di gali dari kasus ini, dan karna keputusan sekolah yang seperti itu, maka para warganet hanya bisa memberikan support dan dukungan untuk para korban melalui komentar yang tersiar di social media.

"Kamu boleh pulang hari ini. Gimana, kamu happy?" Tanya dokter perempuan yang beberapa hari belakangan ini mengurus Osi.

"Happy dokter, makasih ya" dengan senyum sumringah Osi mengangguk.

"Tangan mu belum boleh kena air untuk seminggu kedepan ya, karna lukanya belum kering. Terus juga kalau tidur, kalau bisa jangan sampai lukannya tertekan ya, setiap hari sambil coba gerakin tangan mu pelan-pelan supaya tidak kaku" jelas dokter.

Alden yang mendengar itu mengucapkan terimakasih banyak, dan berjanji akan mengikuti arahan dokter.

****

Sesampainya dirumah, Osi langsung mendudukan dirinya di sofa perlahan, sejujurnya masih sangat nyeri sekali saat menggerakan tangannya, tapi ia yakin ia pasti bisa melewati ini.

Alden sudah lebih dulu masuk kedalam, untuk merapihkan barang-barang bawaan mereka. Selama Osi dirawat, Alden benar-benar berhenti total dari pekerjaannya. Ia fokus merawat adiknya, paling dia hanya akan kembali kerumah untuk merapihkan rumah saat Alfa datang menjenguk.

Iya, setiap hari Alfa selalu datang menemani mereka, kadang bergantian jaga dengan Alden. Alfa sama khawatirnya dengan Alden, ia tidak ingin membiarkan Osi sendiri.

"Lo mau makan apa?" Tanya Alden ketika selesai dengan pekerjaannya, dan duduk di samping Osi.

"Hmm apa ya? kalo ayam mekdi boleh gak?"

"Gak boleh, yang lain?"

"Hmmm.. KFC?"

"Sama aja, ganti!"

"Kalo richeese?"

"Gak boleh Osi!"

"Gak boleh semua! Terus bolehnya apa?"

"Bubur, sayur, ikan, daging"

"Ya terus kenapa nanya?" Osi mendecak sebal, membuat Alden terkekeh.

"Yaudah gue masakin sup sama ikan goreng aja ya?"

Osi mengangguk malas, selama dirumah sakit makanannya tidak jauh dari ikan, ikan dan ikan. Menyebalkan.

"Jangan ngambek gitu! Tambah jelek tau gak! Nanti jaitannya lama keringnya kalo makan junkfood. Lo mau sembuhkan?" Tanya Alden lembut, lalu tersenyum.

"Iya iyaaaaaaaa, terserah! Eh vidcall papah dong, gue kangen. Dia lagi sibuk gak ya?"

Alden menggeleng, lalu mengarahkan ponselnya yang sudah mendial nomer papahnya ke arah Osi.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang