Duality

283 89 22
                                    

Osi melangkahkan kakinya lesu, hari ini ia kembali bersekolah seperti biasa, hanya saja pikiriannya masih terjebak pada kejadian kemarin.

Dimana saat ia melihat dosa Sadev lewat ciuamannya yang tiba-tiba. Setelah kejadian tak terduga itu, baik Osi ataupun Sadev benar-benar merasa canggung. Hingga pada akhirnya Sadev meninggalkan Osi sendiri di ruang tamu, dengan pikiran yang berkalut di otaknya.

Osi meringis, mengingat hal itu. Terlebih sekarang ia tahu, bahwa ternyata hubungan Alfa dan Sadev lebih buruk dari yang ia pikirkan.

Tapi menilik dari yang Sadev ucapkan kemarin, sepertinya ia juga terluka. Entah apa yang sudah terjadi di keluarga mereka sampai bisa jadi seperti itu, Osi tidak mau terlibat terlalu jauh.

Alden yang melihat tingkah adiknya yang tak seperti biasa mulai merasa curiga, pasalnya sejak sore kemarin Alden menjemput Osi di rumah Alfa, anak itu hanya diam saja.

Sekarang di tambah Osi berjalan bagai orang yang kehilangan semangat hidup, membuat Alden yakin pasti ada sesuatu yang terjadi.

"Osiii" panggil Alden sebelum gadis itu melangkah lebih jauh dari tempat mobilnya terparkir. Lalu keluat dari mobil dan mengejar adiknya

"Oiris Salden Iswara!" Alden sedikit menaikan volume suaranya karna Osi tidak kunjung merespon.

"Apa sih bang?" Gadis itu akhirnya menoleh malas, menatap Alden yang sudah ada di depannya dengan muka masam.

"Lo sakit?"

"Enggak"

"Kalo sakit gausah sekolah, pulang aja yok. Nanti gue yang izin sama Bu Nadin"

"Gue gakpapa bang, udah sana lo balik ah! Katanya mau ada pemotretan prewed di Bogor?"

"Itu mah gampang. Udah pulang aja yok! Nanti gue beliin eskrim deh?"

"Orang lagi sakit di kasih eskrim!"

"Tuh kan berati bener lo sakit, kan?Udah ayo kita balik! Gausah di paksain kalo sakit. Gue gak mau lo nanti nyusahin gue kalo kenapa-kenapa di sini"

"Astaga!! Gue gak papa Alden sumpah! Gue nonjok lo sekarang aja masih kuat! Mau?"

"Oke! Kalo lo udah kaya Thanos begini, gue baru percaya." Alden nyengir sekilas, lalu kembali memperhatikan adiknya "eh tapi bibir lo ko---"

Padahal Alden ingin berkata 'pucat', tapi karna kejadian kemarin Osi jadi berpikiran yang tidak-tidak, reflek Ia buru-buru Osi menutup mulutnya, membuat Alden tampak curiga.

"Dih kenapa lo?"

"Gapapa! Udah ah gua ke kelas! Bye!"

Osi langsung berlari meninggalkan Alden yang masih berteriak memanggilnya, membuat beberapa siswa di sekitarnya menoleh, terutama yang perempuan.

Merasa di perhatikan, Alden langsung belagak menyisir rambutnya kebelakang, tidak lupa membenarkan kerah bajunya, supaya tetap terlihat mempesona. Ckckckck

****

"Ohh, jadi rumah lo deket sama rumahnya Alfa?" Tanya Lisa saat Osi selesai menjelaskan bagaimana ia kemarin bisa menemani Alfa dirumahnya.

Osi mengangguk menanggapi pertanyaan itu.

"Eh tapi, kemarin itu ga ada satupun keluarga Alfa yang dateng ya? Cuma temen-temen sekelas aja. Yakan?" Tanya Lisa lagi yang reflek membuat Aldi di sebelahnya menepuk bahunya pelan.

"Dih pertanyaan lo yang aneh-aneh aja! Gak sopan tau!" Celetuk Aldi

"Yee...gue penasaran. Emangnya lo gak penasaran? Masa iya sih, ada keluarganya yang lagi berduka gak ada yang ikut ngelayat sama sekali?"

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang