Kekuatan Kingkong Ragunan

438 118 22
                                    

Hampir seluruh anak-anak 11 Ipa 3 meninggalkan ruangan, mengingat ini sudah memasuki jam pelajaran yang ke 3 yaitu olahraga. Mereka hendak menuju loker guna mengganti seragam olahraga mereka. Hanya Osi yang masih setia berada di dalam ruangan itu, juga Lisa yang masih sibuk merapihkan meja belajarnya.

"Hai!" Sapa Lisa saat ia menoleh kebelakang mendapati wajah Osi yang tengah melamun.

Osi hanya tersenyum kikuk membalas sapaan itu.

"Kita belum kenalan secara resmi, gue Lisa" Ucap Lisa lagi sambil menjulurkan tangannya.

Osi tersenyum samar, sambil memandangi tangan lisa yang terjulur di hadapannya.

"Apa lo mau gue ngeliat aib-aib lo?"  Tanya Osi sarkas "Kalau mau ya, oke------" Belum sempat Osi menjabat tangan Lisa, perempuan itu sudah lebih dulu menarik tangannya kembali dan meletakannya di dada.

"Emm sebenernya, gue percaya ko kalo lo bisa melihat dosa orang lewat sentuhan."

"Oh ya?" Tanya Osi seolah tertarik

Lisa mengangguk sekilas, lalu tersenyum memamerkan deretan giginya yang rapih

"Itu kaya yang ada di drama-drama korea gitu kan? cuma biasanya di drama itu pemeran utamanya bisa tau kapan orang lain mati hanya dari sentuhan."

Osi mulai tertarik saat Lisa menyebut korea, maklum dia ini budak Oppa.

"Lo suka nonton drakor juga?"

"Yaiyalah, jaman sekarang siapa coba yang gak kepincut sama visual Oppa- Oppa ganteng gitu"

"Wahh akhirnya gue punya temen halu"

Lisa tertawa lagi, lalu mendadak ekspresi wajahnya berubah serius, ia juga lebih sedikit mencodongkan badannya pada Osi.

"Eh tapi biasanya nih ya, kalau di drakor itu misal pemaran utamanya punya kemampuan khusus begitu, pasti karna ada maksud dan tujuannya, atau kemampuan itu datang setelah dia mengalami kejadian buruk gitu lah, Apa lo juga begitu?"

"Entahlah. Selama ini gue gak pernah berpikir sejauh itu, gue cuma sering bertanya-tanya kenapa gue harus melihat itu semua? kenapa Tuhan menganugrahi gue sesuatu yang sama sekali gak gue inginkan. Dan sekarang gue sadar, apa semua ini ada tujuannya ya?"

"Pasti! Pasti ada! Sesuatu yang terjadi dalam hidup itu bukan tanpa alasan. Coba lo inget-inget lagi, kapan pertama kali ini semua terjadi sama lo"

"sejak--------------"

"LO BERDUA MAU NGOBROL DI SITU SAMPE ISTIRAHAT? HAH?"

Baik Osi maupun Lisa sama-sama terlonjak kaget, saat suara Alfa menggema di ruangan yang sepi ini.

"Santai kek Al, kaya cewek PMS lo marah-marah mulu!"

"Lo juga Lis, udah tau pak Cipto kalo ngomel kaya orang lagi kesurupan! Ini bukanya buru-buru ganti baju malah asik ngegosip! Mau lo di jemur lagi kayak ikan teri?"

"Iyeee maaf baginda!" Sahut Lisa kesal, sambil memutar bola matanya.

"Ajak tuh temen baru lo!" Alfa langsung berbegas pergi, meninggalkan mereka

"Hih! Dasar ketua kelas militan. Sendirinya aja belum ganti baju!" Dumal Lisa, saat Alfa telah berlalu "Ayo kita ke loker"

"Tapi gue belum dapet baju olahraga"

"Loh, kok bisa?"

Osi hanya mengangkat bahunya ke atas sebagai jawaban tidak tahunya.

"Yaudah gapapa, tetep ikut aja yuk. Sekalian biar lo tau dimana loker lo, kalo mau naro apa-apa bisa disana. Lo udah dapet kuncinya kan?"

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang