Si Menyebalkan

456 126 16
                                    

Setelah sempat berdebat sebentar dengan Alfa di depan pintu kelas, dan mencuri semua perhatian siswa siswi di sekitar mereka, akhirnya kini Osi berbaris mengikuti anak-anak yang berada dengan satu kelasnya, mengikuti upacara dengan seksama.

Sampai upacara yang penuh hikmat itu telah berakhir, Osi melangkah menuju kelas dengan cepat, lalu mengambil ranselnya yang sebelumnya ia letakan sembarang, lalu mendekat pada meja Alfa yang berada di tengah kelas, Alfa masih setia memasang wajah masamnya, sambil menatap Osi acuh.

Osi benar-benar tidak mempedulikan tatapan mata yang tertuju padanya, ia hanya fokus pada satu hal..

.....Alfa

"Apaan lagi sih? Gak puas-puas lo gangguin gue!" Sahut Alfa galak, saat setelah Osi tengah berdiri sambil menatapnya.

"Gue........."

Entah kenapa tiba-tiba Osi terlihat murung, padahal sebelumnya ia masih galak seperti biasa. Munkin karna ia mengingat ternyata ia masih bisa melihat hal-hal buruk dalam diri orang lain?

"Gue apa?!"

"Kemampuan itu belum hilang, gue masih bisa melihat semua keburukan itu."

"Ya Tuhan. Lo masih belom mau berenti bicara omong kosong, hah?"

"Gue serius! Gue bisa melihat itu. Suatu saat gue akan tunjukin sama lo kalo gue itu gak bohong" Osi terdiam sejenak, menatap pada sepasang sepatunya. Ia biasa seperti itu jika sedang bingung "Tapi, gue gak tau kenapa gue gak bisa melihat milik lo. Keburukan lo. Makanya gue mau tanya satu kali lagi, dan gue harap lo jujur, apa.... apa lo malaikat?"

Kini bukan hanya Alfa yang tertawa, melainkan hampir semua teman-temanya yang mendengar jelas pertanyaan Osi, mereka semua tertawa pelan mendengan pertanyaan bodoh Osi barusan.

Terlebih Lisa, perempuan yang sejak tadi menatap mereka dengan serius dan antusias. Dan ya, kini Osi mengutuk dirinya sendiri yang telah bertanya hal seperti itu.

"Anjir lah. Makin aneh-aneh aja pertanyaan fans lo fa" Sahut Aldi yang juga ikut menyimak obrolan mereka.

"See? Gue emang sering, di datengin sama fans brutal, yang maksa-maksa minta nomer HP gue. Tapi baru kali ini, ada yang sampe seniat itu mengarang cerita kalo dia bisa melihat dosa orang cuma gara-gara bersentuhan. Amazing sekali."

Osi menggeram di tempat, memang ia tahu bicara seperti itu di tengah-tengah orang normal pasti sangat aneh, sebab itu sejak dulu ia selalu merahasiakan hal ini dari orang lain karna takut di anggap gila, tapi sumpah demi Tuhan Osi tidak berbohong sama sekali.

"Mungkin gue salah, menganggap lo malaikat cuma karna gue gak bisa melihat keburukan lewat tangan lo, dan mungkin juga gue gak bisa melihat itu semua karna emang yang ada di dalam diri lo itu hanyalah keburukan. Tapi ada beberapa hal yang harus lo inget, pertama; gue gak pernah mengarang cerita, kedua; gue bukan fans lo! Idih pede gila lo!"

"Oke kalo emang apa yang lo omongin barusan itu bener, coba buktiin kalo emang lo bisa melihat itu? Jangan sentuh gue, karna lo bilang lo gak bisa melihatnya lewat tangan gue. Tapi disini banyak orang lain selain gue, lo bisa pilih salah satu di antara mereka, terserah mau pegang yang mana" Remeh Alfa.

"Untuk apa?"

"Ya untuk membuktikan, kalo yang lo omongin itu bener. Jadi kita gak perlu menganggap lo sinting!

"

"Lo pikir gue peduli apa anggapan kalian tentang gue? Hahaha. Lo mau anggap gue gila, sinting, idiot, aneh apa pun itu, gue sama sekali gak peduli, tapi bisa gue pastiin, secepat mungkin lo bakal percaya kalo apa yang gue omongin itu benar." Osi hendak melangkah meninggalkan Alfa namun tiba-tiba kehadiran Bu Nadin mebuatnya berhenti.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang