Saiko

281 80 20
                                    

HAPPY 2K READS!
Jujur susah banget ya, sampe di angka 2. Entah kenapa story ini susah banget maik reads atau votenya, mungkin karna ceritanya kurang menarik dan tulisannya ngebosenin.

Tapi ya gapapa, meskipun yang baca cuma sedikit. Gue bakal tetep nulis cerita ini sampai ending.😭😭😭🤧🤧

Tapi bagi ku 2k ini udah sangat luar biasa juga lho. Jadi makasih buat yang selalu sempetin baca, kasih vote dan coment🤧 kalian semua penyemangat aku😭🤧🤧🤤💜💜💕💕

Oke langsung aja

Selamat membaca

****

Osi berpendar mencari eksensi Alfa, untungnya perpustakaan tidak terlalu ramai, hingga ia dengan mudah menemukan lelaki itu, tengah terduduk di sudut jendela, sambil memegang buku bacaan tebal.

Dengan napas masih memburu, Osi segera menghampirinya. Mendudukan dirinya disamping lelaki itu, membuat Alfa terkejut karna kehadiran Osi yang serampangan begitu tiba-tiba.

"Ngapain lo kesini?" Bisik Alfa pelan. Mengingat ini adalah perpustakaan.

Osi tidak menjawab, ia masih bergetar, bahkan sekarang wajahnya sudah pucat. Melihat Osi yang seperti ini, Alfa sontak mengalihkan seluruh atensinya pada gadis itu.

"Lo kenapa?"

Osi tak kunjung menjawab, membuat Alfa semakin khawatir.

"Osi! Lo kenapa?" Kini tangan Alfa beralih menangkup pipi gadis itu, menepuk nepuknya perlahan, barangkali itu bisa membuat Osi sadar dan kembali fokus.

"Gue.... gue takut Alfa"

"Takut kenapa?"

"Hans...."

"Kak Hans? Kelas 12 Ips?" Alfa sedikit terkejut, menginat selama ini Kak Hans, tidak pernah buat masalah sama sekali.

Osi hanya mengangguk samar, gadis itu memang sudah lumayan hapal dengan nama-nama lelaki populer disekolahnya, termasuk Hans.

"Kenapa dia?"

"Gue takut"

"Iya takut kenapa, Osi? Jangan bikin gue penasaran"

Detik berikutnya Osi justru menangis, ia berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan suara, agar tidak berisik dan mengganggu pengunjung lain. Tapi tidak dapat di pungkiri bahwa dia sangat takut sekali, apa yang dia lihat lewat sentuhan tangan Hans benar-benar sesuatu yang paling menyeramkan untuknya.

"Sssttt...." Alfa meletakan satu telunjuknya di bibir gadis itu. "Jangan nangis, Osi! Lo kenapa? Kasih tau gue! Si Hans ngapain lo? Biar gue hajar dia! Jangan nangis gue mohon"

"Alfa..."

"Hm?"

"Mau peluk, boleh?"

Alfa terdiam, sebenarnya jika tidak sedang di sekolah, ia pasti sudah memeluk Osi sejak tadi, apa lagi melihat gadis itu menangis, Alfa benar-benar tidak tahan. Lalu kini ia memperhatikan sekitar. Setelah memastikan tidak ada yang melihat, ia kembali menatap gadis itu, yang masih berkaca-kaca.

"Sebentar aja tapi ya? Gue takut ketauan"

Lalu tanpa berbicara lagi, Alfa langsung membawa gadis itu kedalam pelukannya.

Perlahan Osi merasa lebih tenang, memang ini alasan ia ingin bertemu dengan Alfa, ia sangat butuh pelukan, dan hanya Alfa yang memberinya hal itu.

"Apa yang udah Hans lakuin sampe bikin lo ketakutan gini,hm?" Tanya Alfa pelan di sela-sela mengelus rambut Osi.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang