Sandwich Keju

397 112 11
                                    

Osi memasuki perkarangan sekolah sambil membawa kotak bekal berwarna pink, berkali-kali ia melirik kotak itu dan mendecak sebal, ini semua karna Alden yang begitu menyukai warna itu, sampai hampir sebagian besar perabotan rumahnya dipenuhi oleh warna pink.

Sebenarnya Osi tidak terlalu keberatan jika memang bekal itu untuk dirinya sendiri, yang jadi masalahnya adalah; ini untuk Alfa.

Ya benar, entah setan apa yang merasuki Alden sampai pagi ini ia niat sekali membuatkan bekal untuk si kulkas berjalan itu, katanya sih sebagai ucapan terimakasih karna kemarin Alfa telah mentraktir mereka makan bakso. Tapi Osi tidak yakin, Alfa akan senang mendapatkan bekal ini terlebih di lihat dari kotaknya yang sangat imut dan feminim.

Saat Osi sampai di kelas, hanya ada beberapa murid di sana. Entah Osi yang datang terlalu pagi atau memang anak-anak di kelas ini terbiasa datang siang, karna sejujurnya kelas ini begitu sepi.

"Osi!" Pekik Lisa saat melihat Osi di ambang pintu "Lama banget lo ih gue tungguin!"

"Tungguin? Emang yang lain pada kemana? Kok sepi banget Lis?"

"Ih hari ini kan ada turnamen futsal, kebetulan sekolah kita jadi tuan rumahnya. Jadi anak anak udah pada di aula. Yuk kita kesana!"

Oh iya, turnamen futsal. Osi jadi ingat omongan Sadev kemarin, kalau ia iri karna Alfa bisa ikut turnamen.

"Alfa juga udah di lapangan?"

"Iya lah, dia kan kaptennya!" sahut Lisa "Apa lagi ini pertandingan pertama dia, sebagai kapten futsal. Soalnya kan selama ini yang jadi kaptenya Kak Sadev anak IPS. Cuma karna Kak Sadev udah kelas 12 jadi dia gaboleh ikut kegiatan apa-apa lagi. Kelas 12 udah harus fokus sama ujian!"

"Oh ya?" sejenak Osi berfikir, kalau memang itu alasanya kenapa Sadev harus iri pada Alfa?

"Iyaaa... Lo harus tau deh yang namanya Kak Sadev itu, dia tuh gantengggggggg banget! Kayaknya di sekolah ini gak ada deh cewek yang gak naksir sama dia."

"Kata siapa? Ada kok!"

Lisa hanya mengernyitkan dahinya mendengar pernyataan Osi.

"Gue. Gue gak naksir sama dia"

"Itu karna lo belum liat! Kalo lo udah liat di jamin lo bakal mimisan"

"Gue udah 3 kali ketemu dia, by the way"

"HAH? MASA SIH? DIMANA?"

"Di---"

"Permisi, Oiris ada?"

Lisa dan Osi sontak langsung menoleh ke arah suara, dan terkejut saat menemukan Sadev sedang berdiri di depan pintu kelas mereka.

"Ah.. itu dia" Sadev langsung melangkah kedalam saat pandangan mata mereka bertemu dan menuju meja gadis itu.

"Lo kenal Kak Sadev dimana? Anjir lo utang cerita sama gue!" bisik Lisa penuh dengan penekanan.

"Hai" Sapa Sadev saat sudah berada di antara Osi dan Lisa.

"Hai Kak!" Sahut Lisa dengan mata yang berbinar-binar, seolah yang menyapanya barusan adalah titisan pangeran.

Osi menarik napas perlahan, lalu menyelipkan anak rambutnya ke belakang kuping sebelum akhirnya menatap Sadev dengan senyum yang sangat terpaksa

"Ada apa Sadevi?" Tanyanya langsung, masih sambil tersenyum terpaksanya, membuat Lisa melotot menatap teman barunya ini.

"Oiris, jangan buat nama gue yang keren ini jadi terlihat konyol"

"Oke ulang. Ada apa emm... Kak Sadev?" kini Osi malah memperlihatkan wajah mengejeknya

Sadev terkekeh sebelum akhirnya mendekatkan wajahnya pada Osi yang membuat gadis itu reflek mundur sambil menahan napas.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang