Caught in a lie

211 61 39
                                    

Siang itu juga Osi dan Sunny bergegas menuju Bandung. Osi tidak menjelaskan lebih detail, ia hanya bilang bukti-buktinya berada disana, untuk menghemat waktu maka Sunny tidak bertanya lebih jauh.

Lagi pula benar kata Osi, mereka tidak punya banyak waktu, sebab ayah Sadev mulai curiga padanya sejak Osi datang kerumahnya kemarin sore. Dan mereka juga tidak tau apa yang akan di lakukukan olah lelaki itu nanti setelah dia sadar bahwa Osi adalah anak dari Iswara.

Maka untuk menghindari seuatu yang buruk mereka langsung pergi detik itu juga.

Osi bahkan tidak mengabari Alden sama sekali, ia tidak membawa apa-apa selain dompet dan tas sekolahnya.

"Apa lo yakin semua bukti itu masih ada disana?" Tanya Sunny saat sudah berada di dalam mobil.

"Mudah-mudahan"

Sunny berdecak sebal mendengar jawaban gadis itu

"Tapi apa kita bakalan aman, ngelakuin ini?"

"Entah. Berdoa aja semoga Tuhan mau lindungin kita"

"Oiris...."

"Apa?" Osi akhirnya memalingkan wajahnya kearah Sunny yang menatapnya harap-harap cemas.

Namun tak selang beberapa lama, ponsel Osi berbunyi dan menampilkan nama Alden di layar, langsung Osi meraih ponsel itu dan mematikannya.

"Siapa?"

"Abang gue.."

"Kenapa gak diangkat?"

"Lo mau mati?"

"Maksud lo?"

"Lo gak bakalan selamat dari Alden setelah lo bawa kabur gue ke Bandung..."

"Siapa yang bawa kabur lo anjir? Lo nih sinting kali ya?" Sunny mencak-mencak menatap Osi dengan tatapan jengkel. Membuat Osi terkekeh..

"Bercanda.. lo serius banget sih"

"Dalem suasana begini lo masih bisa bercanda? Gila!"

"Emang suasana sekarang kenapa?" Ledek Osi lagi mencoba mencairkan suasana yang benar-benar terasa mencekam.

"Bodo amat" sahut Sunny jutek lalu kembali fokus menyetir

Osi terkekeh lagi, sebelum akhirnya menghela napas panjang.

"Gue belum cerita apa-apa sama abang gue. Gue takut, kalo dia tau dia malah mengacaukan semuanya."

"Kok bisa sih, masalah sebesar ini lo gak cerita ke abang lo sendiri, justru ke orang lain? Kaya gue atau Alfa?"

"Lo gak tau siapa Alden..."

"Ya tapi seenggaknya kalo dia tau, dia bisa ngelindungin kita.."

"Justru itu, kalo dia tau, dia akan berusaha keras untuk melindungin gue, dan gak membiarkan gue terlibat sama sekali dalam hal ini. Terus dia bakal bertindak dengan caranya sendiri, gue gak mau dia gegabah"

"Terus lo mau rahasiain ini sampe mereka semua masuk penjara gitu?"

"Enggak.. nanti gue bakal kasih tau dia, setelah kita sampe di Bandung dan bertemu papah."

"Papah?"

"Papah angkat gue.."

"Jadi kita ke bandung mau nemuin orang tua angkat lo?"

Osi mengangguk lalu kembali menatap pada jendela, dan tersenyum  saat menemukan bahwa di luar tengah gerimis.

****

Alden benar-benar tidak habis pikir, adiknya senang sekali membuatnya cemas seperti ini. Baru saja semalam dia tertidur sambil meringkuk ketakutan, lalu di pagi hari memaksa ingin pergi kesekolah. Meskipun Alden sudah menyuruhnya untuk istirahat dirumah.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang