Es Tong Tong

377 104 30
                                    

Parkiran sudah lumayan sepi, hanya menyisakan beberapa kendaraan yang terparkir, dan lalu lalang anak-anak lain yang juga ingin pulang kerumah.

Sadev memakai helm nya, beberapa detik kemudian, seorang perempuan dengan rambut kuncir kuda yang tegas, datang menghampirinya.

"Kak Sadev" Sapa perempuan itu dengan senyum manisnya.

"Eh, Jenny? Belum pulang Jen?"

"Belum ka. Mama gak bisa jemput katanya"

Sadev bukan lelaki bodoh, ia jelas tau apa maksud Jenny, tentu saja ia kode minta di anterin pulang. Dasar ababil.

Lagi pula ini bukan pertama kalinya Jenny minta di antar pulang, Sadev pernah beberapa kali mengantar Jenny, karna memang rumah mereka searah, dan kadang karna Sadev gabut aja.

"Mau bareng?"

"Tapi, gak ngerepotin ka?" Haduh Jen, kamu terlalu basa-basi. Padahal dari awal niat mu kan emang mau pulang bareng, tinggal jawab iya aja apa susahnya? Dasar perempuan!

"Engga ko, santai aja. Eh tapi aku gak bawa helm 2?"

"Gapapa ka, deket ini kan hehehe"

"Bener nih?"

Jenny hanya mengangguk.

"Oke deh! Berangcuutttt"

Sadev langsung menaiki motornya, yang di susul oleh Jenny di belakang.

Namun baru saja Jenny duduk, Sadev tidak sengaja melihat ke arah halte, dimana disana ada Osi yang sedang duduk sendiri, seperti sedang menunggu seseorang.

Entah kenapa Sadev tergelitik ingin mendatangi gadis itu, rasanya lucu aja, melihat Osi yang tengah duduk sambil cemberut, dan melihat ke arah ponselnya berkali-kali.

Sebenarnya Sadev tidak enak, tapi dia harus tetap mengatakan ini;

"Eh Jen, Sorry aku lupa"

"Kenapa ka?"

"Aku ada urusan penting banget Jen, kayaknya aku gak bisa anterin kamu. Maaf ya Jen?"

"Hah? Ohh oke deh ka, gapapa ko. Nanti aku pesen ojol aja ka."

"Oke deh, maaf ya Jen" sesal Sadev, sampai akhirnya Jenny turun lagi dari motor besar milik nya. Aduh kasian banget kamu Jen, maaf ya wkwkwkwkwk

"Aku duluan ya Jen, kamu hati-hati! Jangan lupa pake helm! Meskipun helm ojolnya bau, gapapa pake aja. Jangan peluk-peluk abangnya nanti aku cemburu hehehe"

Ini lah yang paling kurang ajar dari Sadev, ia sering tidak sadar kalau yang dia ucapkan itu kadang bisa buat perempuan baper, padahal dia hanya niat bercanda saat mengucapkan hal itu.

"Ah ka Sadev bisa aja!" Benar kan? Lihat saja respon Jenny yang malu-malu, sudah dijamin pasti dia kini lagi berhayal yang enggak-enggak!

"Yaudah dadah cantik"

Ah, Jenny benar-benar mabuk kepayang!

****

Sadev memarkirkan motornya tepat di depan Halte.

Di sini memang lumayan sepi, Osi sedikit harap-harap cemas saat melihat ada motor yang berhenti di hadapannya, namun menilik dari gaya pakaiannya yang di balut jaket kulit hitam, helm fullface hitam, juga celana abu-abu nampaknya ia bukan orang jahat.

Dan benar saja, saat lelaki itu membuka helm nya, maka tampak lah wajah rupawan dengan senyum kotak ciri khas seorang Sadev.

Osi mendesah pelan, saat Sadev mengambil tempat duduk di sampingnya.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang