Ayah, kenapa kau......

233 63 39
                                    

"Belom puas lo ganggu adek gue, bangsat"

Osi tercekat tatkala lelaki penuh amarah itu mulai masuk secara serampangan, menarik Sadev yang sedang bersimpuh di hadapan Sora dengam kencang, lalu menghentakannya pada dinding rumah sakit.

Semuanya perlahan semakin jelas, ternyata Sunny adalah kakak dari Sora, yang mungkin tidak setuju jika ia dekat dengan Sadev, tapi kenapa? Padahal dalam foto diary itu mereka terlihat sangat dekat dan bahagia. Dan satu lagi, Osi ingat siapa Sunny, ia adalah lelaki yang pernah bertanding futsal dengan Alfa disekolahnya.

"Soraaa.. ini alasan aku selalu ingkar janji sama kamu" rintih Sadev dalam cengkraman tangan Sunny, sambil menatap pada Sora dengan tatapan nelangsa.

Sora masih tidak bergeming, hanya saja raut wajah perempuan itu berubah drastis, jelas sekali ia merasa khawatir.

Lain dengan Alfa, ia justru hanya terdiam seribu bahasa dengan wajah datarnya.

"Lo ini goblok atau idiot, hah? Berkali-kali gue ingetin lo untuk jauhin Sora! Jangan pernah lo sentuh adek gue dengan tangan haram lo itu lagi!"

"Ga ada satupun orang yang berhak memisahkan gue sama Sora, termasuk lo!"

"Bangsat"

Tanpa berlama-lama lagi Sunny langsung menghantam perut Sadev dengan sangat kencang.

Osi memekik tatkala pukulan Sunny kembali mendarat pada perut Sadev berkali-kali.

"Alfaaaaaaa, lo kenapa diem aja! Alfa bantuin Sadev" Osi mengguncang bahu lelaki itu cukup keras, berusaha menyadarkan lelaki itu dari lamunannya, namun tetap saja Alfa tak bergeming, ia hanya diam menyaksikan kakaknya babak belur di tangan Sunny. "Alfa lo kenapa sih? Lo tuh bener-bener ya!!!!"

Osi terus mencari cara bagaimana menghentikan Sunny, namun yang ia lihat justru Sora yang sedang menangis tertahan, sambil menatap gusar pada mereka yang tengah berkelahi. Osi benar-benar panik ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan.

Sampai akhirnya suara gedebuk begitu keras terdengar menghantam lantai, membuat Osi terperangah saat menemukan Sunny yang sudah tersunggkur dengan Alfa yang berada di atasnya.

"Lo bilang sama Sadev untuk berhenti menyentuh adik lo. Sekarang giliran gue yang peringatin lo, jangan sampe tangan iblis lo itu nyakitin Sadev lagi, atau lo akan berusuan sama gue!"

"Anjing! Lo tuh ngaca goblok! Bener-bener keluarga gak tau malu! Entah salah apa gue sampe harus berurusan sama keluarga setan kaya lo! Anak haram!"

Bugh!

Alfa kembali melayangkan pukulannya, kali ini tepat di bibir Sunny, hingga darah segar mengalir dari sudutnya. Namun Sunny hanya terkekeh, sambil mengusap pelan darah yang masih merembes.

"Pukul lagi! Pukul gue lagi sampe lo puas setan! Atau sampe saat gue berhasil nyeret lo semua dan bokap iblis lo itu kepenjara! Lo tunggu aja! Dan nanti saat-saat itu tiba, gak akan ada sedikit pun ampunan dari gue untuk keluarga jahanam kaya lo! Lo inget itu!"

"Bacot"

Alfa hendak mengangkat kepalan tanganya lagi, namun dengan cepat Sadev menahan itu. Entah sejak kapan Sadev sudah berada di samping mereka, yang jelas Osi dan Sora sudah berada di tempat yang aman dan jauh dari mereka.

"Cukup Fa" lirih Sadev pelan, membuat Alfa tertegun dan menatap pada lelaki itu lama. Alfa tidak menyangka bahwa saat ini Sadev tengah menangis. "Gue mohon cukup. Sora benci perkelahian"

"Dia yang mulai duluan, Dev!"

"Itu karna lo semua kesini, bangsat!"

"Diem lo!" Bentak Alfa yang masih berada di atas Sunny.

HELLEAVEN [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang