Kilas balik part sebelumnya
Setelah melewati hening yang begitu panjang, akhirnya mereka tiba di depan rumah.
Semua yang berada di dalam mobil terkejut, tatkala melihat seorang gadis tengah terduduk di depan pintu gerbang mereka, dengan sepeda pink di hadapannya.
Gadis itu sontak berdiri, saat melihat mobil mereka berhenti di depannya. Lalu ia menatap penasaran kedalam mobil.
"Oiris..?"
"Osi?"
Ucap Sadev dan Alfa bersamaan setelah keluar dari mobil. Ayah hanya mengangkat alisnya curiga.
Namun bukan hanya mereka saja yang terkejut, melainkan gadis itu juga, kala melihat Alfa dan Sadev keluar dari dalam mobil beraamaan, dengan wajah penuh lebam dan baju yang mulai kumal.
"Ka.. kalian kenapa?"
****
"Ka... kalian kenapa?"Osi benar-benar terkejut saat melihat kaka beradik ini persis seperti korban kekerasan. Wajah yang penuh lebam, baju yang kumal. Benar-benar seperti orang habis di jambret.
Namun seketika Osi menjadi kikuk saat ia menyadari bahwa ada orang lain disana selain Alfa Dan Sadev, yakni ayah mereka.
Ini adalah kali pertama Osi melihat lelaki paruh baya itu secara langsung, keluar dari dalam mobil dengan penuh arogansi, Osi sampai meneguk ludah melihat bagaimana raut wajah mengintimidasi tergambar di wajah tegas itu.
Alfa sontak menunduk, lalu Sadev hanya menatap ayahnya yang melangkah mendekat ke arah mereka dengan pandangan sedikit tidak senang.
"Siapa ini?" Suara berat itu keluar dari mulut ayah kaka beradik ini setelah menatap Osi dari ujung kaki hingga kepala.
"Ini temen Sadev. Berhenti ngeliatin Oiris kaya gitu ayah!" Jawab Sadev sedikit jengkel, pasalnya ayah menatap Osi dengan pandangan yang mematikan.
akhirnya ayah mereka berdehem, lalu kembali menatap Sadev.
"Kamu masuk ke dalam! Jangan keluyuran lagi! Ayah gak mau denger ada laporan apapun lagi setelah ini!" Ada jeda sejenak, sebelum akhirnya ia menatap marah pada Alfa yang sejak tadi tertunduk.
"Dan kamu, awas kamu pengaruhin anak saya lagi! Dasar bengal!"
"Ayah cukup!" Sentak Sadev.
Sejujurnya Osi sedikit merasa tidak enak, apa lagi saat pria paruh baya ini membentak Alfa, baru kali ini seumur hidupnya Osi melihat Alfa ketakutan.
Sekarang Osi mengerti, kenapa Alfa merasa iri pada Sadev, sebab ketidak adilan sangat terlihat jelas disini.
"Sudah lah! Ayah harus kembali ke kantor! Awas kalian bikin ulah lagi!" Setelah mengucapkan hal itu, ayah mereka segera masuk kembali ke dalam mobil, mengendarainya dengan cepat, dan meninggalkan mereka bertiga dalam keadaan canggung.
"Maaf untuk yang udah lo liat dan denger hari ini Oiris.."
"Gue... gue justru gak enak sama kalian. Maafin gue yang tiba-tiba dateng kesini"
"Gapapa kok" Sadev tersenyum, meskipun setelahnya ia meringis karna luka di sudut bibirnya.
"Jadi, kalian kenapa bisa bonyok begini?"
"Cerita di dalem aja, masuk yuk"
Sadev lantas melangkah perlahan, membuka gerbang rumahnya, lantas mempersilahkan gadis itu masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLEAVEN [COMPLETED]
Teen FictionOiris Salden Iswara selalu merasa hidupnya dipenuhi dengan kesialan, terlebih setelah ia mengetahui satu hal; ia bisa melihat dosa manusia hanya lewat sentuhan. Namun memutuskan pindah kerumah baru hanya menambah beban sialnya semakin besar, seperti...