Woww part 20😭 gak nyangkaaaa gue udh nulis sepanjang ini😭😭
Sebelumnya mau ucapin makasih banyak banyak buat nananazure yang udah kasih support dan banyak ide cemerlang wkwkwk kalo tidak ada dia mungkin helleaven sudah membusuk di wattpad 😂Makasih ya beb, sayang kamu banyak-banyak🥰💜
Dah
happy reading gaes💜
****
"Ngapain kalian kesini?"
Sadev termenung, ia berusaha menyembunyikan bucket lily itu di belakangnya, namun percuma Alfa sudah lebih dulu melihat.
Osi juga tidak tahu harus menjawab apa, karna ia benar benar tidak menyangka kalau Sadev membawanya kemari.
Lalu seperkian detik kemudian, Sadev meletakan bucket itu di tengah pusara, berdampingan dengan milik Alfa, tanpa bicara apa-apa justru langsung mengajak Osi pergi dari tempat ini.
"Ayo Oiris!"
Osi tidak menggubris ia bingung harus bagaimana, tidak enak jika harus meninggalkan Alfa begitu saja.
Sadev sudah melangkah lebih dulu, namun tiba-tiba suara Alfa membuatnya terhenti.
"Gue pikir lo kesini mau minta maaf, atau sekedar berdoa untuk bunda gue. Tapi gue lupa, orang yang hatinya penuh dengan kebencian kaya lo, mana mungkin bisa ngelakuin itu!"
Sadev mengepal jari tangnnya sampai memutih, sejak kemarin Alfa benar-benar menguji kesabarannya, jika tidak ada Osi sudah pasti ia akan meninju lelaki itu. Tidak peduli dimana ia berada sekarang.
"Faa, tadi sebenernya Sadev mau--"
"Lupain" Alfa tersenyum masam pada Osi, lalu bangkit dari duduknya, menepuk celananya yang sedikit kotor karna tanah "Seorang Sadev udah mau repot-repot dateng kesini, sambil bawa bunga kesukaan bunda gue udah sangat luar biasa kok"
"Oiris, ayo? Lo masih mau disini?" Ucap Sadev sebelum kesabarannya benar-benar habis mendengar sindiran Alfa untuknya.
"Gue..... emm Alfa.. lo mau ikut?"
"Gak! Makasih" Alfa lantas berjalan ke arah berlainan, namun Osi sudah lebih dulu menarik tangannya.
"Alfa.. lo bilang kalo lo dirumah terus lo malah sedih. Ayo kita makan eskrim, supaya suasana hati lo lebih baik"
"Oiris?" Sadev terhenyak, bagaimana bisa Osi justru mengajak Alfa dalam keadaan seperti ini? Apa gadis ini sudah gila?
"Sadev, gapapa kan Alfa ikut?"
Alfa memang tidak tau akan kemana dia setelah ini, dirumah hanya akan membuatnya semakin merasa kesepian, namun memilih ikut dengan mereka jelas ide yang sangat buruk.
"Alfa, mau ya? Pliss"
Namun melihat wajah polos Osi saat memohon padanya membuat ia tidak tahan, tidak bisa di pungkiri, kehadiran Osi, senyumnya, pelukannya, membuat Alfa merasa jauh lebih tenang.
Hingga pada akhirnya Alfa kalah dengan ego nya, ia menyetujui ajakan itu.
Osi tersenyum senang, namun tidak dengan Sadev, niat nya ingin menghindari si sialan Alfa, tapi malah terjebak bersamanya dalam keadaan sangat canggung.
Ia benar benar benci ini.
Osi tahu, menyatukan Sadev dan Alfa dengan pergi bersama seperti ini memang ide yang sangat buruk, namun siapa tahu setelah ini ketegangan antara mereka akan sedikit berkurang.
KAMU SEDANG MEMBACA
HELLEAVEN [COMPLETED]
Teen FictionOiris Salden Iswara selalu merasa hidupnya dipenuhi dengan kesialan, terlebih setelah ia mengetahui satu hal; ia bisa melihat dosa manusia hanya lewat sentuhan. Namun memutuskan pindah kerumah baru hanya menambah beban sialnya semakin besar, seperti...